MEDIA PAKUAN - Jerman menyiapkan diri untuk mengelola pasokan gas di ekonomi terbesarnya di Eropa setelah mengalami kebuntuan atas kemauan Rusia.
Sebelumnya Rusia dilaporkan telah mengubah jalur ekonominya dalam memasok gas ke berbagai Eropa, Rusia memberikan kebijakan baru.
Kebijakan baru tersebut berisi tentang negara-negara yang mengelola gasnya tersebut harus membayar dan tidaklah gratis seperti yang kemarin-kemarin.
Baca Juga: Rusia Kurangi Aktivitas Militer di Kyiv, Volodymyr Zelensky: Kita Tidak Boleh Mengurangi Penjagaan
Rusia juga memberi catatan bahwa pembayaran tersebut harus dilakukan dengan mata uangnya, yaitu Rubel.
Kebijakan tersebut sempat terjadi penolakan oleh negara-negara yang tergabung dalam G7.
Kebijakan tersebut menjadi pembalasan bagi Barat atas sanksi ekonomi yang melumpuhkan Rusia, akibat invasinya ke Ukraina.
Baca Juga: Intelejen Inggris: Rusia Tarik Pasukannya Setelah Mengalami Kerugian Besar
Sejauh ini belum ada perubahan pembayaran mata uang akan tetapi diperkirakan bahwa kebijakan tersebut akan terjadi Kamis.
Sementara Anggota parlemen utama Rusia memberi peringatan bahwa ekspor minyak, biji-bijian, logam, pupuk, batu bara dan kayu juga akan segera dihargai dengan cara yang sama.
Sejauh ini belum ada perubahan pembayaran mata uang akan tetapi diperkirakan bahwa kebijakan tersebut akan terjadi Kamis.
Sementara Anggota parlemen utama Rusia memberi peringatan bahwa ekspor minyak, biji-bijian, logam, pupuk, batu bara dan kayu juga akan segera dihargai dengan cara yang sama.
Baca Juga: Video Penyiksaan Tawanan Perang Rusia oleh Ukraina Tersebar, Eropa Pilih Bungkam?
"Kita harus meningkatkan tindakan pencegahan untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia.Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah berkumpul." ucap Robert Habeck selaku Wakil Kanselir Jerman.
Habeck juga mengatkan, jika pasokan gas tersebut kurang, maka Jerman akan memberi jatah pasokan tersebut, dengan cara menjadikan industri-industri di sana nomor satu dalam antrean.
"Kita harus meningkatkan tindakan pencegahan untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia.Dengan deklarasi tingkat peringatan dini, tim krisis telah berkumpul." ucap Robert Habeck selaku Wakil Kanselir Jerman.
Habeck juga mengatkan, jika pasokan gas tersebut kurang, maka Jerman akan memberi jatah pasokan tersebut, dengan cara menjadikan industri-industri di sana nomor satu dalam antrean.
Baca Juga: Sebulan Pecah Perang Rusia dan Ukraina, Terungkap Barat Memalsukan Berita Tentang Ukraina
Sementara jatah perlakuan istimewa akan diberikanm kepada rumah tangga pribadi, rumah sakit dan institusi penting lainnya.***
Sementara jatah perlakuan istimewa akan diberikanm kepada rumah tangga pribadi, rumah sakit dan institusi penting lainnya.***