Upaya Diplomatik Cegah Konflik Palestina Israel di Bulan Ramadhan: Kekhawatiran ditengah Perang Ukraina Rusia

- 29 Maret 2022, 12:53 WIB
Ilustrasi Cegah Konflik Palestina Israel di Bulan Ramadhan
Ilustrasi Cegah Konflik Palestina Israel di Bulan Ramadhan /Pixabay/krystianwin.

MEDIA PAKUAN - Raja Abdullah dari Yordania bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di di Ramallah, Senin 28 maret 2022.

Dalam pertemuan 2 jam tersebut, kedua pemimpin membahas upaya pencegahan konflik antara penduduk Palestina di Gaza dengan Israel yang sering terjadi di bulan Ramadhan.
 
Konflik keempat antara Israel dan Gaza terjadi pada bulan Ramadhan di wilayah pendudukan  yang diawali dengan kekerasan.
 
Baca Juga: Sidang Diadakan Secara Daring, Bahar Smith Tolak Keluar dari Rutan
 
Kunjungan Raja Yordania ke tepi barat ini merupakan pertama kalinya sejak Tepi Barat diduduki Israel tahun 2017. 
 
Sebelumnya Raja Abdullah, di bulan maret ini telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, untuk membahas hal yang sama.

Sementara itu koordinator pemerintah Israel di wilayah Palestina, Ghassan Alyan, juga telah melakukan perjalanan ke Kairo untuk pembicaraan keamanan dengan pejabat Mesir.
 

Pejabat Palestina telah memperingatkan bahwa Tepi Barat berada di ambang konflik yang memuncak.
 
” Pada saat ini tahun lalu, kerusuhan di Masjid Al-Aqsa dan upaya pemukim Israel untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka menyebabkan gelombang kekerasan, dan serangan 11 hari oleh Israel di Gaza".
 
Selain Ramadhan, konflik juga diperkirakan mungkin terjadi pada Hari kebangkitanTanah pada 30 Maret. Hari Tahanan Palestina pada 17 April, peringatan Great March of Return, peringatan konflik Gaza tahun lalu, dan peringatan Nakb pada tanggal 15 Mei.
 

Tahani Mustafa, seorang analis di International Crisis Group mengatakan “Kami telah melihat ketegangan yang signifikan di Yerusalem, yang belum mereda sejak konflik terakhir,” katanya.
 
Ia menambahkan “Masuk akal bagi Yordania untuk mencoba dan campur tangan dalam beberapa cara untuk meredakan ketegangan.”

Kekhawatiran memuncak setelah pada hari Minggu militan Daesh menembak mati dua polisi Israel di Hadera  dan menikam empat orang Israel minggu lalu di Beersheba.

Para pemimpin Israel juga telah membahas penanganan keamanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza menjelang Ramadhan. 
 
 
Untuk meredakan ketegangan, Israel akan mengijinkan 20.000  pekerja dari Gaza yang dapat memasuki Israel. 
 
Israel juga akan meringankan pembatasan impor, dan menerapkan protokol pandemi bagi warga Palestina di Tepi Barat untuk mengunjungi Yerusalem.

Analis Mostafa Ibrahim mengatakan “Jelas bahwa ada keinginan Israel, yang didukung oleh tekanan Amerika, untuk menenangkan situasi di Timur Tengah sehubungan dengan perang Rusia-Ukraina,” ungkapnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ArabNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x