Selajutnya, upaya mengurangi tingkat kehilangan air. Dikatakan, penyebab kehilangan air secara teknis atau kebocoran pipa paling besar. Untuk itu, pergantian pipa harus dilakuan. “Usulan pergantian pipa sudah dimasukkan tahun 2020 melalui APBN.
Mungkin lantaran keterbatasan anggaran terkait refocusing belum terealisasi, tapi terus diusulkan. Untuk perbaikan teknis juga dilakukan perbaikan dengan biaya sendiri oleh perumdam,” ujarnya.
Perbaikan secara non teknis juga sudah dilakukan. PDAM telah membangun teknologi dengan sistem pemantauan yang tersentral melalui monitor. “Kami bisa memantau kondisi reservoar dan tekanan air ke pelanggan yang selama ini pengaturannya secara manual,” kata Dirut.
Selain itu, penggantian meteran air ke pelanggan juga diperbaiki secara bertahap. “Kami butuh sekira Rp85 miliar untuk perbaikan pipa dari tiga sumber air dan ini akan diusulkan ke APBN,” ujar Kholik.***