Gelar Pertemuan dengan Junta Myanmar, Anggota ASEAN Lakukan Diskusi

- 24 April 2021, 10:55 WIB
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran di kota Yangon.
Polisi Myanmar bentrok dengan para demonstran di kota Yangon. /Dok.Reuters/

MEDIA PAKUAN - Para pemimpin Asia Tengaara akan mencoba menemukan jalan keluar untuk mengakhiri krisis dan kekerasan di Myanmar pada hari Sabtu, 24 April 2021.

Myanmar mengalami kekacauan sejak kudeta pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Hampir setiap hari para pengunjuk rasa pro-demokrasi Myanmar melakukan aksi dan kekerasan pasukan keamanan pun tidak terbendung, sehingga menewaskan warga sipil.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), mengatakan 745 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan 3.371 orang berada dalam tahanan.

Baca Juga: Parah! Ternyata Pemerintah Setujui 127 WN India Masuk Indonesia Melalui Surat Edaran

Baca Juga: Bujuk Junta Myanmar Hentikan Kekerasan, Seluruh Anggota ASEAN Siap Turun Tangan

Pertemuan para pemimpin 10 negara ini merupakan upaya anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meredakan krisis di Myanmar.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa KTT tersebut mencerminkan "keprihatinan yang mendalam tentang situasi di Myanmar dan tekad ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari situasi yang sulit ini." dikutip dari Reuters, Sabtu, 24 April 2021.

"Kami berharap (KTT) besok mencapai kesepakatan tentang langkah-langkah yang baik bagi rakyat Myanmar," kata Retno.

Sementara itu, untuk para pemimpin Laos, Filipina, dan Thailand akan mengirimkan perwakilan, kata Retno.

Baca Juga: Mau Jadi Direktur di OJK? Lowongan Kerja BUMN di Otoritas Jasa Keuangan April 2021

Baca Juga: Usai Ditaklukan Persija 2-0, Persib Bandung Siap Bangkit di Leg-2

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, yang juga berada di Jakarta, mengatakan para pemimpin ASEAN "akan membahas kebutuhan mendesak untuk menangani situasi yang serius dan serius di Myanmar".

Selain itu, para diplomat dan pejabat pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan banyak pemimpin ASEAN menginginkan komitmen dari Min Aung Hlaing untuk menahan pasukan keamanannya, yang menurut pengamat telah membunuh lebih dari 700 orang sejak gerakan pembangkangan sipil massal muncul untuk menantang kudeta 1 Februari melawan Aung. Pemerintahan San Suu Kyi.

Dalam KTT ASEAN tersebut, Min Aung Hlaing akan berpidato dengan masing-masing peserta sebelum diskusi informal dimulai, kata sumber yang mengetahui prosedur.

Sementara itu, pejabat dan diplomat ASEAN juga bekerja atas inisiatif untuk mengirim misi bantuan kemanusiaan ke Myanmar dan menunjuk seorang utusan untuk mendorong dialog antara junta dan anggota parlemen yang digulingkan serta kelompok etnis yang telah membentuk oposisi Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

ASEAN memiliki kebijakan pengambilan keputusan konsensus dan tidak campur tangan dalam urusan anggotanya, termasuk Myanmar. Dalam menangani krisis tersebut akan menjadi ujian terbesarnya, kata kelompok hak asasi manusia itu.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x