MEDIA PAKUAN - Kampanye boikot terhadap perusahaan-perusahaan pro Israel sedang melanda beberapa negara di belahan dunia hingga saat ini.
Sejak melutusnya konfilk Israel Hamas 7 Oktober 2023 hampir 80.000 warga Palestina dibunuh dan terluka oleh kebiadaban Israel.
Dampak kekejaman Israel, asyarakat di belahan dunia tidak membeli barang-barang Israel untuk menyampaikan pesan kepada Israel, mendesak mereka untuk menghentikan tindakan yang merugikan warga Palestina yang tidak bersalah, seperti pengungsian dan tindakan kekerasan di negara Palestina.
Kampanye boikot terhadap perusahaan-perusahaan pro Israel sedang melanda beberapa negara di belahan dunia.
Baca Juga: Putri Mendag Zulhas Dirujak Netizen: 'Tone Deaf', Unggah Foto Produk Kopi Pro-Israel di Makkah
Kampanye ini diluncurkan sejak pecahnya perang Israel melawan warga Palestina di Gaza, yang digambarkan oleh banyak orang sebagai "genosida" dan "pembersihan etnis".
Boikot terhadap Israel adalah penolakan dan seruan untuk menolak melakukan hubungan komersial atau sosial dengan Israel untuk mempengaruhi praktik dan kebijakan Israel melalui penggunaan tekanan ekonomi.
Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dibentuk menjadi Kelompok Regional pada tahun 1961 untuk bertindak sebagai blok pemungutan suara dan forum negosiasi.
Secara geografis, Israel seharusnya menjadi anggota Kelompok Asia-Pasifik namun negara-negara Arab dan Muslim telah menghalangi Israel untuk bergabung.