Pertanian Zero Waste di Ponpes Dzikir Al Fath Juara di Jawa Barat, Jadi Wisata Edukasi Unggulan di Sukabumi

- 25 April 2024, 23:16 WIB
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana (depan) bersama Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, dan turis asal Taiwan mengunjungi agrowisata kawasan pertanian zero waste IFE2
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana (depan) bersama Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, dan turis asal Taiwan mengunjungi agrowisata kawasan pertanian zero waste IFE2 /Manaf Muhammad/Media Pakuan


MEDIA PAKUAN - Konsep pertanian zero waste yang dicetuskan Ponpes Dzikir Al Fath dilirik Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena menjadi juara dalam Kompetisi Program Hibah Kompetitif Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jawa Barat.

Pertanian zero waste tersebut memanfaatkan limbah dapur dan ampas pabrik tahu di pesantren untuk dijadikan pakan magot. Setelah magot sudah siap panen akan menjadi pakan organik untuk ternak ayam, bebek, dan ikan lele yang sengaja diternak sebagai sumber bahan pangan bagi santri.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana mengatakan, konsep pertanian ini telah diterapkan sejak 2022 dan dikelola oleh santri. Selain itu, kotoran hewan ternak juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman sayuran dan tanaman obat herbal yang diproduksi untuk pasien yang berobat ke Pengobatan Herbal Etnofarmaka Al Fath.

"Alhamdulillah kita mendapatkan juara hibah kompetitif dinas pertanian dan ketahanan pangan Jawa Barat di mana tahun ini rata-rata seluruh dinas membuat program kompetisi tentang program program unggulan yang berinovasi. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jawa Barat yang menang dapat dana bantuan hibah dan Alhamdulillah kita menang dengan programnya integrated farm yaitu pertanian terpadu zero waste tanpa limbah," ujarnya, Kamis 25 April 2024.

Baca Juga: Adu Lisung Wakili Kota Sukabumi di Festival Permainan dan Olahraga Tradisional Jawa Barat 2024

Konsep pertanian zero waste ini dinamakan olehnya menjadi Integrated Farm Education and Entrepreneurship (IFE2). Saat ini lahan pertanian di lingkungan Ponpes Dzikir Al Fath menjadi agrowisata yang terintegrasi dengan wisata edukasi di Museum Prabu Siliwangi.

Wisata edukasi ini meliputi wisata seni budaya pencak silat, Boles, dan Ngagotong Lisung. Menurutnya wisata edukasi di Ponpes Dzikir Al Fath kini menjadi rujukan praktek kurikulum merdeka bagi siswa tingkatan SD hingga SLTA.

"Kita sebetulnya program integrated farm ini berkaitan dengan program wisata edukasi maka disebutnya agrowisata integrated farm education and entrepreneurship dan ini menjadi fasilitas untuk praktek anak-anak kerja dalam program kurikulum merdeka P5," tambahnya.

"Ini menjadi rujukan sekolah-sekolah yang lain sehingga Alhamdulillah setiap bulan selalu banyak sekolah-sekolah yang datang ke kita untuk melakukan kunjungan wisata ke museum, melihat seni budaya kemudian praktek di lahan pertanian terpadu lalu melihat pabrik tahu, pabrik sendal sehingga di sini lengkap untuk praktek anak-anak siswa yang sekarang menggunakan kurikulum merdeka ini. Maka banyak dari Bandung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten datang ke sini untuk melakukan praktek kurikulum merdeka," paparnya.

Baca Juga: Melihat Permainan Tradisional Adu Lisung Sukabumi yang Diadaptasi dari Legenda Jaman Pajajaran

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x