2 IRT Dibekuk, Digiring Bersama Belasan Pengedar Narkoba, Dedy: Terpaksa Didesak Kebutuhan Rumah Tangga

- 10 November 2022, 19:35 WIB
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy tengah meminta  keterangan dua IRT yang terbukti menjualbelikan obat keras ilegal
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy tengah meminta keterangan dua IRT yang terbukti menjualbelikan obat keras ilegal /Ahmad Rayadie/

MEDIA PAKUAN - 16 orang tersangka pengedar barang narkoba dan obat keras ilegal diwilayah hukum Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Sukabumi dibekuk.

Para tersangka yang dua diantaranya Ibu Rumah Tangga (IRT) digiring ruang sel jeruji. Kedua IRT berdalih melakukan transaksi menjual obat keras ilegal karena desakan ekonomi. 

Baca Juga: Cara Klaim BSU Tahap 8 Rp600.000 yang Cair November 2022, Cukup Login Aplikasi Pospay dan Hindari Lakukan Ini

Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers di Mapolres Sukabumi. Didampingi  Wakapolres Sukabumi Kompol R. Bimo Moernanda, Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah,  mengatakan, pihaknya berhasil menangkap 17 tersangka dari 16 kasus berbagai jenis narkotika.

"Selama bulan November ini , ada 16 kasus yang kita ungkap dengan 17 tersangka,"Kata Dedy di Mapolres Sukabumi, Jalan Sudirman Palabuhanratu. 

Dedy menerangkan, rincian dari 16 kasus dengan 17 tersangka itu diantaranya empat kasus sabu-sabu dengan lima tersangka, satu kasus ganja dengan satu tersangka, 10 kasus obat keras terbatas dengan 10 tersangka dan satu kasus minuman keras (miras) berjumlah satu tersangka.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU Tahap 8 Melalui Aplikasi PosPay agar Bisa Cairkan BLT Kemnaker Rp600.000 di Kantor Pos

Dari 17 tersangka itu, terdapat dua orang tersangka perempuan, yakni kasus obat keras terbatas.

"Obat keras terbatas ada 10 kasus dengan 10 tersangka, dimana 8 laki-laki dan 2 perempuan, salah satu tersangka perempuan merupakan residivis," jelasnya.

Dedy mengungkapkan barang bukti yang berhasil disita dari belasan kasus dan belasan tersangka diantaranya narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 71,59 gram atau bernilai sekitar Rp 93 juta.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BSU Tahap 7 via PosPay dan Dapatkan BLT Pekerja Buruh Rp600.000 dari Kemnaker di Kantor Pos

Barang bukti ganja sebanyak 629 gram bernilai sekitar Rp 4 juta, obat keras terbatas sebanyak 13.183 butir bernilai sekitar Rp 65.900.000. Lalu, miras berbagai jenis merek sebanyak 112 botol bernilai sekitar Rp 6 juta.

"Jika di total barang bukti di uangkan bernilai sebesar Rp 168.900.000,"katanya.

Dedy menegaskan, tersangka tindak pidana Narkotika disangkakan pasal 114 dan atau pasal 112 dan atau pasal 111 Undang - undang RI, No 35 Tahun 2009 tentang narkotika, dengan hukuman ancaman penjara minimal 4 tahun dan maksimal seumur hidup.

Baca Juga: BSU 2022 Telah Cair Kepada 10.4 Juta Pekerja, Cek Penerima dengan Login kemnaker.go.id dan Pospay

Pasal yang disangkakan kepada para tersangka tindak pidana obat keras terbatas yakni pasal 196 dan atau pasal 197 Undang - undang RI nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dengan hukuman ancaman penjara paling lama 10 tahun.

Sedangkan tersangka tindak pidana miras disangkakan pasal 11 Ayat (2) Perda Kabupaten Sukabumi No. 7 Tahun 2005 tentang larangan minuman beralkohol, dengan hukuman penjara 6 bulan.

Adapun modus masing-masing pelaku saat melakukan aksi transaksi berbagai macam cara sesuai jenis barang bukti.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah