Network
MEDIA PAKUAN - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin memprediksi akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Pada prediksinya tersebut, Indonesia disebut akan mengalami kenaikan angka hingga 20.000 kasus per hari.
"Kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari" ucap Budi pada Kamis, 16 Juni 2022.
Baca Juga: Siap Layani Majikan sampai Pagi, TKI Arab Saudi Katakan Sudah Jadi Rutinitas Setiap Malam Jumat
Prediksi tersebut diambil dari hasil riset pola penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Menurut Budi, nantinya lonjakan kasus akibat BA.4 dan BA.5 tersebut terjadi hanya sepertiga dari puncak varian Delta dan Omicron yang sebelumnya mencapai 60.000 per hari.
Artinya, lonjakan kenaikan kasus BA.4 dan BA.5 tersebut lebih rendah jika dibanding dengan kasus sebelumnya.
"Kami mempelajari polanya BA.4 dan BA.5 di negara lain seperti apa. Jadi, kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4, BA.5 masuk" ucapnya.
"Puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya" lanjut Budi.
Budi menjelaskan bahwa lonjakan kasus nantinya, resiko kematian akibat BA.4 dan BA.5 jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan varian Delta dan Omicron.
Baca Juga: Diultimatum! Pasca Kelulusan Sekolah di Sukabumi Siswa Dilarang Keras Konvoi ataupun Coret-coret Baju
Jika dibandingkan secara spesifik, Budi mengatakan bahwa tingkat kematian akibat BA.4 dan BA.5 adalah 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron.
Di waktu yang sama, Budi telah memprediksi bahwa gelombang tertinggi akibat BA.4 dan BA.5 akan terjadi pada minggu ketiga bulan Juli 2022.
Namun puncak gelombang BA.4 dan BA.5 di Indonesia diyakini akan kembali menurun seperti upaya-upaya pemerintah mencegah Covid-19 pada sebelumnya.***
