Potensi Covid 19 Masih Ada, PPKM Dicabut Pemerintah, Begini Alasannya

3 Januari 2023, 12:54 WIB
PPKM dihentikan, pemerintah setop penjualan BBM premium atau RON 88 karena dinilai memicu borosnya konsumsi energi dan membebani keuangan negara. / /Pexels.com/@FebryArya

MEDIA PAKUAN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut resmi pada 30 Desember 2022.

PPKM yang menjadi salah satu upaya melindungi warga RI selama pandemi Covid 19 telah dihapus oleh Presiden Joko Widodo.

Pencabutan PPKM sendiri dikarenakan Covid-19 yang kini dinilai telah berakhir.

Padahal, potensi kenaikan Covid 19 sebenarnya masih ada. Berikut ulasan dan alasan status PPKM dicabut Pemerintah.

Baca Juga: Kabar Gembira! Pertamina Menurunkan Harga BBM Jenis Pertamax Mulai 3 Januari 2023

Pemantauan Covid-19 telah dari beberapa bulan belakangan ini sehingga PPKM pun akan dihapus.

Di lihat dari pengembangan telah 1,7 kasus per satu juta penduduk dalam perminggu dihitung 3,35 persen, yang didukung dengan tingkat perawatan rumah sakit atau BOR berada pada angka 4,79 persen, dan kematian pada angka 2,39 persen.

"Ini semuanya berada di bawah standar dari WHO. Seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berstatus PPKM level 1 di mana pembatasan kerumunan dan pergerakan orang di tingkat rendah," ujar presiden.

Baca Juga: Aliran Bab Kesucian di Sulsel Dianggap Sesat: Tidak Sholat 5 Waktu, Haramkan Daging Ikan dan Susu

Ada pun kabar baik ini disampaikan oleh Presiden Jokowi Dodo dalam rangka dari intruksi kementrian dalam Negri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022.

Namun setelah PPKM dicabut bagai mana dengan nasip aplikasi PeduliLindungi yang pada saat tahun 2020 sangatlah wajib mengikuti peraturan ini.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan aplikasi PeduliLindungi nantinya akan dijadikan sebagai bank pelindung kesehatan individu yang nantinya berguna sebagai platform kesehatan.

Baca Juga: PKH 2023 Kembali Disalurkan, Termasuk BLT Ibu Hamil yang Mencapai Rp3 Juta, Segera Daftarkan Diri Anda

“Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satu Sehat, di mana teman-teman yang punya bisa pakai, fungsinya bukan hanya vaksin dan scanning saja, tapi bisa tahu imunisasi anak yang sudah kita pakai apa saja, cek darah di laboratorium, general check up masuk, sampai video CT Scan, MRI masuk,” katanya.

Ada pun isi dari platform itu nantinya akan dijadikan data tempat kesehatan, keuangan, sosial, hingga sumber daya alam.

Perencanaan ini akan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2023 nanti.***

 


.

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler