Video Kerumunan Kunjungan Presiden Jokowi di Maumere NTT, Mardani Ali Sera: Pemimpin Tidak Memberi Contoh

24 Februari 2021, 14:47 WIB
Kerumunan yang terjadi saat Jokowi berkunjung ke NTT, Selasa, 23 Februari 2021. /twitter @PutraWadapi/

MEDIA PAKUAN- Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 23 Febuari 2021 menuai kritikan dari para politisi dan pengamat politik.

Kegiatan kunjungan itu diwarnai dengan adanya iring-iringan dan kerumunan, hal ini terlihat dari siaran sebuah video yang beredar dimedia sosial.

Kejadian tersebut dinilai berpotensi melanggar protokol kesehatan karena mengakibatkan adanya kerumunan yang terlihat masif dan tanpa jeda jarak antara warga.

Baca Juga: Angel Lelga Kenang Masa Manis Bersama Rhoma Irama, Dia Baik dan Menuntunnya Menjadi Muslimah

"Benar itu video di Maumere, setiba di maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napu Gete, saat itu dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu, saat rombongan kepresidenan memperlambat laju mobil saat itulah masyarakay maju ketengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," ujar Deputi Bidang Protokol,Pres dan Media Sekertaris Presiden ( DBP2MSP) Bey Machmudian seperti yang dikutip Media Pakuan dari Antara.

Hal ini menjaadi sorotan dari salah satu Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Dia dianggap sebagai pemimpin yang tidak dapat memberi contoh.

Baca Juga: Penyuap Mantan Mensos Juliari Batubara Hari Ini Jalani Sidang Dakwaan

Menurutnya, hal itu bukanlah pertama kalinya iring-iringan Jokowi menimbulkan kerumunan.

Mardani menjelaskan bahwa sebelumnya Jokowi juga pernah menimbulkan kerumunan dengan bagi-bagi souvenir dan nasi kotak.

Melansir dari Seputartangsel inilah kutipan postingan Mardani di akuan pribadinya Twitter @MardaniAliSera pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: CEK FAKTA ! Benarkah Memakai Masker Selama Setahun Bikin Kanker, Bagaimana Tanggapan Para Ahli

"Ini bukan yg pertama pak
@jokowi
bagi2 souvenir atau nasi kotak yg menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi2 nasi kotak, kemarin bagi2 souvenir," kata Mardani di narasinya.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini mengatakan kerumunan itu bukanlah hal pertama kalinya, waktu itu ketika Jokowi ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pun begitu, ini bukanlah spontanitas, melainkan sudah dipersiapkan.

"Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas," imbuhnya.

Karenanya, Mardani meminta Istana agar bisa mengantisipasi adanya potensi kerumunan dalam kunjungan kerja.

"Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan," tegasnya.

Baca Juga: UJARAN KEBENCIAN! Kapolri Listyo Sigit Prabowo Sebar Surat Edaran Pedoman Penyidikan UU ITE, Simak Isinya

"Ini bukan yg pertama pak @jokowi bagi2 souvenir atau nasi kotak yg menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi2 nasi kotak, kemarin bagi2 souvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas"

Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan https://t.co/afF2EUnF1Z— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) February 24, 2021

Hal ini dibatah Bey, Jokowi secara spontan membagikan masker dari atap mobil untuk menghargai sikap antusiasme masyarakat.

"Souvenir yang dibagikan presiden berupa buku, kaos dan masker. Tapi poinnya, Presiden tetap mengingatkan warga taati protokol kesehatan," ungkap Bey.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler