Status Siaga Semakin Mengkhwatirkan, BNPB Luncurkan Aplikasi Pantau Real Time Gunung Merapi

24 November 2020, 15:59 WIB
Visual Gunung Merapi /Twitter/@frekom_diy

MEDIA PAKUAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyediakan fitur dimana masyarakat dapat mengidentifikasi posisi secara real-time terhadap potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.

Upaya tersebut dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet melalui aplikasi Google Maps.

Hal ini sangat perlu dilakukan setelah mengingat status vulkanik Gunung Merapi yang naik menjadi Level III atau SIAGA sejak 5 November 2020.

Baca Juga: Polres Klaten Siapkan 18 Motor Trail untuk Evakuasi Warga Lereng Gunung Merapi

BNPB memanfaatkan platform Google maps untuk memberikan informasi terkait Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi yang berada di berbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari fitur yang telah disediakan dapat membuat masyarakat untuk mengidentifikasi posisi secara langsung serta potensi bahaya yang ada di sekitarnya. Dengan langkah ini, masyarakat akan mampu terhindar dari bahaya Gunung Merapi.

Cekposisi memberikan fitur yang dapat diatur untuk melihat beberapa parameter terkait erupsi Gunung Merapi.

Baca Juga: Antisipasi Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Polres Klaten Siapkan Armada untuk Warga

Melalui Cekposisi, pengakses dapat melihat wilayah-wilayah yang berada pada KRB I, KRB II dan KRB III.

Beragam warna disediakan didalam peta untuk setiap KRB yang berbeda, sebagai contoh merah tua untuk menjelaskan KRB III, merah muda KRB II dan kuning KRB I.

KRB III (merah) merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar).

Baca Juga: Waspada Meletus! Belasan Desa Berpotensi Terkena Dampak Erupsi Gunung Merapi

Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.

Otoritas setempat memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

KRB II (merah muda) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar.

Baca Juga: Guguran Tebing Lava Gunung Merapi Berjatuhan, BPPTKG: Masyarakat Harap Tenang dan Jangan Panik!

KRB I (kuning) merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas.

Apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar).

Kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar).

Baca Juga: Semakin Mencemas!Gunung Merapi Terus Mengeluarkan Lava. BPPTKG:Masyarakat Harus Segera Mengungsi

Pada kawasan lahar atau banjir, khususnya kawasan yang terletak di sepanjang sungai atau di dekat lembah atau bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengetahui posisi di beberapa tempat, seperti pengamatan gunung api, pos pengungsian, fasilitas Kesehatan dan sekolah yang berada di dalam zona bahaya. Beberapa waktu lalu, PVMBG telah menetapkan radius sektoral prakiraan bahaya.

BPPTKG menetapkan pemetaan sektoral mengenai prakiraan daerah bahaya meliputi 12 desa yang berada disekitar DIY dan Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Radius 5 Km dari Puncak Kawah Dikosongkan

Hal tersebut ditetapkan berdasarkan data-data aktivitas vulkanik saat ini.

Wilayah yang memiliki potensi risiko terdampak erupsi Gunung Merapi yang mungkin terjadi meliputi, Desa Glagaharjo, Desa Kepuharjo dan Desa Umbulharjo di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.

Selain itu Desa Ngargomulyo, Desa Krinjing dan Desa Paten di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Radius 5 Km dari Puncak Kawah Dikosongkan

Selanjutnya Desa Tlogolele, Desa Klakah dan Desa Jrakah di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Berikutnya adalah Desa Tegal Mulyo, Desa Sidorejo dan Desa Balerante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Aplikasi ini diharapkan akan membantu masyarakat Indonesia,  khususnya yang berada di KRB Gunung Merapi untuk dapat mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Siaga 1, BNPB Sediakan Ribuan Fasilitas Kesehatan

Aplikasi tersebut dapat diakses dengan mudah menggunakan ponsel berbasis Android dan iOS.

Hanya dengan mengklik tautan, akan menampilkan peta dalam mode hybrid dan satelit serta keberadaan atau posisi saat berada di KRB beserta informasi mengenai risikonya.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB sendiri pun akan terus memperbaharui informasi mengenai zona berbahaya yang direkomendasikan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Siaga 1, BNPB Lakukan Pantauan Udara

Saat ini, masyarakat membutuhkan solusi yang mudah serta cepat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk itu, masyarakat dapat mengikuti langkah-langkah berikut :

Melaui Browser

1. Buka ponsel

2. Ketik bit.ly/CekPosisiMerapi

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Siaga 1, BNPB Lakukan Pantauan Udara

3. Link tersebut akan menyambungkan dengan peta KRB yang telah terhubung dengan google maps

4. Klik, buka untuk menyimpan otomatis tautan pada peta

5. Perhatikan lokasi Anda. Pastikan berada di luar zona SIAGA.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler