Aktivitas Gunung Merapi Siaga 1, BNPB Sediakan Ribuan Fasilitas Kesehatan

- 20 November 2020, 18:36 WIB
Visual Gunung Merapi via PGM Jrakah, tampak, cuaca cerah dengan suhu udara 19 derajat Celsius.
Visual Gunung Merapi via PGM Jrakah, tampak, cuaca cerah dengan suhu udara 19 derajat Celsius. /BPPTKG
 
MEDIA PAKUAN - Mengingat ancaman Gunung Merapi yang sudah dalam level III atau SIAGA.
 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengantisipasi dengan cara menyiapkan sejumlah ribuan fasilitas kesehatan yang telah disediagakan di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Sementara itu terdapat Sekolah yang tercatat sebagai Zona Bahaya LGA (Letusan Gunung Api) Merapi di kedua lokasi tersebut.
 
Baca Juga: Antisipasi Erupsi Gunung Merapi, BNPB Berikan Bantuan Dana Siap Pakai Rp1 Miliar

Di daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 21 Sekolah Zona Bahaya LGA Merapi, diantarnya SD NEGERI KLOPOSAWIT, SD NEGERI KLOPOSAWIT, SD TARAKANITA TRITIS, SD MUHAMMADIYAH 2 PAKEM,
 
SD NEGERI BANTENG, SD NEGERI KALIURANG 2, SD NEGERI BARATAN, SMP TAMAN DEWASA CANGKRINGAN, SD NEGERI UMBULHARJO, SD MUHAMMADIYAH BALERANTE, SD NEGERI BANYUURIP 1,
 
SD TARAKANITA NGEMBESAN, SD IT BINA INSAN KAMIL, SD NEGERI SUKOREJO, SLB C1 PANTI ASIH PAKEM, SD NEGERI PURWOREJO, SD NEGERI UMBULHARJO 2, SMP IT AL - UMAR NGARGOSOKA SRUMBUNG,
 
 
SDS IT IBNU ABBAS II PAKEM, SD NEGERI SOROGENEN 1, SD MUHAMMADIYAH BENDOSARI

Kemudian di Provinsi Jawa Tengah terdapat 55 Sekolah Zona Bahaya LGA Merapi, diantaranya SD NEGERI KAPUHAN 1, SD NEGERI NGABLAK, SD NEGERI SRUMBUNG 2, SMP NEGERI 1 DUKUN, SMP KANISIUS SUMBER, SMP MUHAMMADIYAH DUKUN, SD N TLOGOLELE 1, SD NEGERI 2 TLOGOLELE,
 
SDN 2 KLAKAH, SMP NEGERI 2 SELO, SD N JRAKAH 3, SD Negeri 2 SELO, SD NEGERI 1 BALERANTE, SD NEGERI DUKUN 4, SD NEGERI DUKUN 2, SD NEGERI NGARGOMULYO, SD KANISIUS PRONTAKAN, SD NEGERI SENGI 1, SD MUHAMMADIYAH INTEGRATIF DUKUN,
 
 
SD NEGERI WATES, SMP MUHAMMADIYAH 2 SAWANGAN, SD NEGERI KROGOWANAN, SD NEGERI SOKA 1, SD NEGERI MANGUNSOKA, SD Negeri Keningar 1, SD NEGERI KRINJING 1, SD NEGERI PATEN 1, SMP NEGERI 2 DUKUN, SD NEGERI SENGI 2, SD NEGERI KALIBENING, SD NEGERI MRANGGEN 2, SD NEGERI SEWUKAN 1, SD NEGERI KRINJING 2,
 
SD NEGERI KENINGAR 2, SD NEGERI PATEN 2, SMP NEGERI 2 SRUMBUNG, SD NEGERI KEMIREN, SD NEGERI PUCANGANOM 1, SD NEGERI GANTANG 1, SD NEGERI 1 KLAKAH, SD NEGERI 2 SIDOREJO KEMALANG, SD NEGERI 1 SIDOREJO, SD NEGERI JAMBLANGAN,
 
SD NEGERI SUDIMORO 2, SD NEGERI SRUMBUNG 1, SD NEGERI PANDANRETNO, SMP TRISULA SRUMBUNG, SMP NEGERI 1 KEMALANG,SD Baca Juga: Lakukan Mitigasi Bencana Potensi Gunung Merapi, BNPB Ciptakan Aplikasi 'CekPosisiMerapi'NEGERI SAPEN, SD NEGERI 2 NGEMPLAK SENENG,
 
 
Baca Juga: Gempa Guguran hingga Vul Dangkal Terjadi, Gunung Merapi Tunjukan Keaktifannya!

Kepala Seksi Mitigasi Bencana Joko Lelono mengatakan bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta telah disediakan 12 barak pengungsian yang letaknya 10 kilometer lebih dari puncak Gunung Merapi untuk masyarakat yang membutuhkan guna menghindari dampak letusan Gunung Merapi.

"Saat ini 12 barak pengungsian dengan radius lebih dari 10 km tersebut sudah siap digunakan, sehingga jika ada peningkatan aktivitas Merapi dan BPPTKG memberikan rekomendasi warga harus mengungsi, semua sudah siap," ujarnya, Jumat 20 November 2020.

12 barak yang telah disiapkan tersebut diantaranya, Barak Gayam, Barak Kiaran, Barak Plosokerep, Barak Purwobinangun, Barak Girikerto, Barak Pondokrejo, Barak Umbulmartani, dan Barak Tirtomartani.
 
Baca Juga: Waspada!Gunung Merapi Rentan Meletus.Tanda-Tandanya, Mulai Terlihat

Joko juga menjelaskan, bagi pengungsian warga yang tinggal didalam kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi akan dilakukan setelah mendapat intruksi dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Perintah pengungsian satu komando oleh Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD atas rekomendasi dari BPPTKG. Saat ini warga yang sudah diungsikan merupakan kelompok rentan dari wilayah yang rawan bencana erupsi sesuai rekomendasi," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa BPBD telah memiliki data warga kawasan rawan bencana erupsi Merapi atau KRB III Merapi.
 
Baca Juga: BLT Guru Honorer Rp1,8 Juta Sudah Disetujui, Ketua IGI: Tidak Perlu lagi Memikirkan Asap Dapur

"Data ini merupakan hasil survei langsung di lapangan, mulai dari wilayah barat hingga timur. Seperti di Turgo sudah ada, Ngandong juga sudah ada. Sedangkan untuk wilayah Kaliurang, kami belum melakukan pendataan karena kesulitan jejaring yang di sana," kata Joko.

"Nanti jika status naik menjadi awas, kami akan koordinasi dengan yang lain, akan kami fokuskan ke apa yang direkomendasikan BPPTKG," imbuhnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa nampak BPBD telah menyiapkan sejumlah relawan dan warga untuk mengungsi jika aktivitas Gunung Merapi meningkat.
 
Baca Juga: Kata Siapa Sulit? Cara Cek Nama Penerima BLT Subsidi Gaji Secara Online

"Kesiapsiagaan kami rasa saat ini sudah siap. Termasuk nanti jika wilayah rawan diperluas, apabila terjadi letusan, teman-teman relawan di bawah juga sudah siap. Namun, nanti diupayakan sebelum status Merapi naik menjadi awas, semua sudah diungsikan," katanya.

Joko menambahkan bahwa perangkat dalam sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) bencana semuanya dalam kondisi baik.

"Ada satu sensor angin, curah hujan, kelembaban, dan khusus Merapi ada 35 EWS di sepanjang Sungai Gendol yakni di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen, Banjarsari, Bronnggang, Morangan dan Ngerdi," katanya.*** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x