MEDIA PAKUAN - Pemerintah Irak mengumumkan jam malam di seluruh kota Baghdad, usai tokoh agama Syiah terkenal Muqtada al-Sadr, menyatakan diri untuk berhenti dari aktivitas politiknya.
Perebutan kekuasaan di Irak antara ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr dan saingan Syiah yang didukung Iran telah meningkat.
Perselisihan tentang siapa yang akan membentuk pemerintahan berikutnya telah memperdalam celah dalam komunitas Syiah yang telah mendominasi politik Irak sejak invasi pimpinan AS yang menggulingkan diktator Saddam Hussein pada tahun 2003.
Baca Juga: Kehabisan Pilot Tempur, Ukraina Kerahkan Siswa Taruna Penerbangan untuk Melawan Rusia
Markas Besar Operasi Bersama Irak mengatakan pasukan militer dikerahkan di ibukota Irak menyusul protes yang dilakukan kaum Syiah, pendukung Muqtada al-Sadr.
A al-Sadr mengumumkan untuk berhenti dari politik, setelah kebuntuan politik selama hampir setahun yang membuat negara itu tanpa pemerintahan baru.
Pengunjuk rasa yang marah menyerbu kawasan zona hijau, yang merupakan pusat gedung-gedung dan fasilitas pemerintah.
Komando Operasi Gabungan mengumumkan jam malam di ibukota Baghdad mulai pukul 15:30 waktu setempat.