MEDIA PAKUAN - Moqtada Sadr Pemimpin Syiah Irak meminta pengadilan untuk membubarkan Parlemen negara itu pada akhir pekan depan.
Ulama Syiah itu, mendesak pula para pengikutnya untuk tetap berkumpul di luar Parlemen.
Seperti diketahui Irak yang masih belum memiliki pemerintahan baru setelah pemilu Oktober tahun lalu.
Tidak akan ada tempat bagi wajah-wajah lama lagi melalui proses damai, revolusioner dan demokratis dan (mengadakan) pemilihan demokratis awal setelah membubarkan Parlemen saat ini,” kata al-Sadr dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pemimpin berpengaruh itu enggan berdialog dengan Kerangka Koordinasi (koalisi kelompok yang dekat dengan Iran).
“Tidak ada gunanya berdialog dengan mereka,” ujar dia.
Baca Juga: Jelang Laga Final, Bima Sakti Siapkan Strategi Jitu: Ampuh Redam Pasukan Timnas Vietnam U-16
Hal ini menandakan perebutan kekuasaan yang semakin dalam dengan para pesaingnya.