MEDIA PAKUAN - Populasi kijang bertanduk ramping di cagar alam Sawa di Irak selatan menurun tajam setelah puluhan hewan eksotis itu mati karena kelaparan.
Jumlah Gazelle telah menurun dari sebanyak 148 menjadi 87 ekor, di suaka margasatwa Irak.
Perubahan iklim memperparah keadaan yang sulit setelah bertahun-tahun perang.
Kekurangan dana, keterbatasan air dan intensitas hujan yang kurang telah membuat mereka satwa ini kekurangan makanan.
Presiden Irak, Barham Saleh memperingatkan bahwa mengatasi perubahan iklim menjadi prioritas nasional bagi Irak, karena merupakan ancaman serius bagi kelangsungan lingkungan dan generasi yang akan datang.
Kijang rhim gazelles, dikenali dari tanduknya yang melengkung lembut dan berwarna seperti pasir.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menyatakan bahwa hewan-hewan tersebut menghadapi kepunahan.
Baca Juga: Partai Republik Texas Nyatakan Joe Biden Tidak Sah sebagai Presiden AS