Setelah proses pemeriksaan lab sosis tersebut dinyatakan positif terjangkit virus African Swine Fever (ASF).
Baca Juga: Disawer Sultan Arab Saudi, Beginilah Pekerjaan Seorang TKW Indonesia yang Dapat Penghasilan Puluhan Juta
Departemen Layanan Karantina dan Inspeksi Malaysia (Maqis) pada Rabu 6 April 2022, mengatakan bahwa sosis babi seberat 10 kilogram dan diperkirakan bernilai RM350, ditemukan dalam tas pria itu.
Departemen Layanan Karantina dan Inspeksi Malaysia (Maqis) pada Rabu 6 April 2022, mengatakan bahwa sosis babi seberat 10 kilogram dan diperkirakan bernilai RM350, ditemukan dalam tas pria itu.
Baca Juga: Ramadhan 2022, Arab Saudi Perbolehkan Restoran Buka Siang Hari, Inilah Aturan Bagi yang Tidak Puasa
Baca Juga: Hilang di Masjidil Haram dari Pagi sampai Malam, Jamaah Umroh: Dosa Apa yang Saya Perbuat Disini
Maqis menambahkan beberapa sampel diambil dari sosis babi untuk pengujian di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner dan hasil pengujian menemukan sosis tersebut terinfeksi virus ASF.
Prosedur pengujian tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut karena dikhawatirkan berdampak pada industri peternakan babi Malaysia.
Baca Juga: NATO Terlibat di Mariupol, Perwira dari Jerman, Prancis, Inggris dan Swedia: Mohon Rusia Dibebaskan
Malaysia telah memberlakukan larangan impor produk daging babi dari negara-negara yang terkena virus ASF, termasuk larangan penumpang udara membawa produk untuk mencegah penyakit masuk ke negara itu.
Malaysia telah memberlakukan larangan impor produk daging babi dari negara-negara yang terkena virus ASF, termasuk larangan penumpang udara membawa produk untuk mencegah penyakit masuk ke negara itu.
Baca Juga: Barat Pengaruhi India, Kutuk Rusia Invasi Ukraina: Masih Lanjutkan Kerjasama Perdagangan
“Penyakit ASF mudah menyebar dan mampu menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi hingga 100 persen babi domestik yang dapat melumpuhkan industri peternakan babi dalam waktu singkat,” tambahnya. ***
“Penyakit ASF mudah menyebar dan mampu menyebabkan tingkat kematian yang sangat tinggi hingga 100 persen babi domestik yang dapat melumpuhkan industri peternakan babi dalam waktu singkat,” tambahnya. ***