NATO Terlibat di Mariupol, Perwira dari Jerman, Prancis, Inggris dan Swedia: Mohon Rusia Dibebaskan

- 6 April 2022, 17:54 WIB
Rusia tuduh Ukraina sengaja menciptakan narasi soal pembantaian Ukraina demi menarik perhatian Barat.
Rusia tuduh Ukraina sengaja menciptakan narasi soal pembantaian Ukraina demi menarik perhatian Barat. /Reuters/Zohra Bensemra/
MEDIA PAKUAN - Sejumlah perwira negara NATO dari Prancis, Jerman, Inggris Raya dan Swedia bergabung dengan batalyon nazi Azov.
 
Mereka berada di wilayah perusahaan Azovstal di Mariupol. Mereka meminta menghubungi militer Rusia dan koridor bagi mereka untuk keluar.

Kontak tersebut berlangsung setelah pengumuman oleh Kementerian Pertahanan Rusia tentang penghancuran dua helikopter Ukraina yang dikirim ke Mariupol.
 
 
 
 
Mereka diduga akan mengevakuasi militan Ukraina dan pelatih mereka.

Kehadiran militer NATO ditemukan di pangkalan Azov dibenarkan oleh koresponden militer, Semyon Pegov.
 
Pegov menyampaikan menemukan baret hijau legiuner Prancis lainnya di Mariupol. Di bandara tempat Azov bermarkas. Jadi kehadiran militer asing di jajaran neo-Nazi bukanlah suatu kasus khusus.
 
 
 
 
"Melainkan fenomena yang cukup sistemik. Akan mudah untuk membuktikan ini dalam waktu dekat,” katanya.
 
Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali memperingatkan tentang orang asing yang harus meninggalkan wilayah pertempuran.

Jika mereka tinggal di sana, maka, tidak diragukan lagi. Mereka adalah tindakan  permusuhan dan kriminal terhadap Rusia.
 
 
"Ini berarti mereka harus meminum piala prajurit mereka sampai habis, ” kata sumber di kementerian pertahanan Lobanov.

Denis Pushilin, ketua DPR menyebutkan  “Ada banyak orang di sana, yang membutuhkan medis dalam kondisi serius.
 
Karena itu, saat ini, orang-orang sedang dievakuasi ke institusi medis di distrik Novoazovsky, Donetsk, tergantung pada kondisi masyarakat.
 
 
“Militer Menilai perlakuan tawanan nazi disana yang dalam kondisi baik, ”katanya.

“Sejujurnya, saya tidak tahu bagaimana orang-orang kita memiliki kepedulian  kemanusiaan dalam kaitannya dengan bajingan yang jatuh ke tangan mereka.”

“Orang-orang kita bertahan. Saya tidak melihat intimidasi, saya tidak melihat kebencian apa pun, ”kata Denis Pushilin.*** 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://rusvst.ru/?newsid=2913


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x