PERANG TERBUKA! Prihatin Terhadap Provokasi China pada Taiwan, Blinken Sebut Kesalahan Serius

- 12 April 2021, 14:48 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu memberi peringatan kepada Tiongkok yang dinilai agresif terhadap Taiwan.*
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Minggu memberi peringatan kepada Tiongkok yang dinilai agresif terhadap Taiwan.* /Reuters/Alexander Drago/REUTERS
 
MEDIA PAKUAN - Amerika Serikat (AS) prihatin pada perlakuan agresif yang dilakukan China terhadap Taiwan. Amerika memperingatkan akan menjadi "kesalahan serius.
 
Hal tersebut ditegaskan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Minggu, 11 April 2021.
 
"Semua yang kami lihat ke agresifan China terhadap Taiwan menjadi perhatian nyata bagi kami. Meningkatkan ketegangan di Selat,"katanya.

Sebelumnya,kata dia Baijing menyalahkan AS atas ketegangan setelah kapal perang Amerika Serikat berlayar dekat Taiwan.
 
 
 

Blinken mengatakan, AS memiliki komitmen secara jangka panjang yang dinaungi undang-undang hubungan dengan Taiwan.
 
Terutama untuk memastikan Taiwan memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri dan mempertahankan perdamaian dan keamanan di Pasifik Barat.

Blinken menegaskan  Amerika Serikat akan menanggapi secara militer tindakan China di Taiwan. Namun dia menolak untuk berkomentar tentang hipotesis.
 
 

"Yang bisa saya katakan adalah kami memiliki komitmen serius agar Taiwan dapat mempertahankan diri. Kami memiliki komitmen serius untuk perdamaian dan keamanan di Pasifik Barat," kata Blinken.
 
Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan telah mengeluh terhadap misi yang dilakukan oleh angkatan udara China di dekat pulau itu, dimana China mengklaim tempat itu miliknya.

Gedung Putih mengatakan, mereka akan terus memperhatikan peningkatan aktivitas militer China di Selat Taiwan. Dan  menganggap tindakan Beijing dapat menyebabkan ke tidak setabilan.

Sebagai langkah untuk memperdalam hubungan dengan Taipei di tengah meningkatnya aktivitas militer China di sekitar pulau itu, Departemen Luar Negeri AS berlakukan pedoman baru yang akan membuat para pejabat AS untuk bertemu lebih bebas dengan pejabat dari Taiwan.***



Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x