Tuduhan Kekerasan Terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, Diaggap Sebagai Strategi untuk Hancurkan Nama Baik China

- 10 April 2021, 12:16 WIB
Poster yang dibentangkan dalam aksi tolak pembantaian uighur China, di depan Kantor Kedutaan Kanada untuk AS, 19 Februari 2021.
Poster yang dibentangkan dalam aksi tolak pembantaian uighur China, di depan Kantor Kedutaan Kanada untuk AS, 19 Februari 2021. /Reuters/Leah Millis/

MEDIA PAKUAN - Banyak tuduhan yang dilontarkan kepada China atau Tiongkok, atas kekerasannya terhadap muslim Uighur di Xinjiang.

Namun, Aparat penegak hukum Daerah Otonomi Xinjiang mencekal semua tuduhan tersebut.

Terdapat 10.708 fakta yang sudah diperikasa oleh penegak hukum dari para korban di Xinjiang.

Usai semuanya diperiksa dan diidentifikasi, hasilnya bahwa tuduhan tersebut tidaklah benar.

Baca Juga: Kaget! Nissa Sabyan Muncul Dipublik, Keluarga Ayus Merasa Terusik

Baca Juga: Netizen Dibuat Keheranan oleh Aksi V BTS Ini Hingga Ada yang Menyebutnya Gila

Maka dari itu, semua tuduhan tersebut hanyalah strategi untuk menghacurkan nama baik Tiongkok.

Salah satu bukti yang terbukti salah yaitu dari seorang perempuan yang bernama Sayragul Sauytbay.

Diduga Sauytbay dipaksa untuk bekerja di kamp penahanan, namun buktinya ia bekerja di sebuah taman kanak-kanak.

Halaman:

Editor: Holis Sindy Sauri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x