Network
MEDIA PAKUAN - Kasus dugaan bullying atau perundungan siswa SD hingga menyebabkan patah tulang turut mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Bambang Herawanto mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kasus tersebut dan segera menindaklanjutinya dengan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi serta pihak sekolah.
Rencana pemanggilan tersebut akan dilakukan pada Rabu 8 November 2023 mendatang. Kedua pihak itu akan dipanggil ke gedung DPRD Kota Sukabumi di Jalan Ir. H. Juanda.
"Di waktu dekat akan mengundang Dinas Pendidikan dan sekolah yang bersangkutan untuk menggali informasi supaya clear," ungkap Bambang, Minggu 5 November 2023.
Meskipun peristiwa dugaan perundungan tersebut terjadi pada Februari 2023, dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Pihak sekolah dan dinas terkait perlu meningkatkan pengawasan terhadap anak didiknya supaya bullying bisa dicegah.
"Ini sudah terjadinya di bulan Februari, tapi viralnya di bulan September, walaupun nanti sudah selesai bagi kami bagaimana tentang tata sekolah menciptakan pendidikan yang aman dan damai. Anak-anak bisa bergembira, berprestasi di sana sementara situasi bullying terjadi, miris lah," ucapnya.
"Kalau proses hukum sudah berjalan bisa lebih cepat kami bagaimana di Komisi III melakukan pengawasan sehingga tidak ada siswa di sekolah manapun menjadi korban bully," pungkasnya.
Sekadar informasi, akibat peristiwa tersebut, korban mengalami patah tulang lengan atas dan posisinya bergeser. Kondisi korban saat ini masih dipasang pen pada tangannya. Korban kini masih dalam pendampingan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Sukabumi.***
