MEDIA PAKUAN - Kelangkaan pupuk di Kabupaten Sukabumi semakin meluas. Para petani disejumlah kecamatan kini harap cemas lahan pertanian dimusim tanam terancam gagal tanam.
Mereka mencemaskan pupuk makin sulit diperoleh. Dan kalaupun ada, harga sangat sulit dijangkau para petani. Terutama pupuk jenis NPK dan Urea
Apalagi kelangkaan dimanfaatkan spekulan untuk mendapat keutungan berlipat. Potensi tersebut, para petani lebih memilih menunda bercocok tanam pada kuartal tanam kedua tahun ini.
Baca Juga: Waspada Balong Cuek, BPBD Kota Sukabumi Himbau Warga Mitigasi Mandiri: Bersiaga Dilangganan Bencana
"Sudah hampir sebulan terakhir ini, kelangkaan pupuk terjadi. Kami terpaksa menunda bercocok tanam menunggu pupuk ada,"kata warga Kebonpedes, Dasep.
Sementara Sub Koordinator Pengawasan Pupuk dan Pestisida pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukabumi, Agung Citra Purnama, menepis terjadi kelangkaan pupuk.
"Pada dasarnya, stok pupuk relatif aman dan terkendali. Sebagian besar petani terpenuhi kebutuhan pupuk,"katanya.
Agung mengatakan stok pupuk di gudang Karang Tengah Cibadak perJuni 2023 lalu, sebesar 1.491 Ton untuk jenis urea. NPK sebanyak 993 Ton.