Pasca Serbuan Monyet ke Pemukiman Warga Sukabumi, BKSDA akan Segera Lakukan Kajian

- 23 Mei 2023, 19:27 WIB
Tangkapan layar video gerombolan monyet turun ke pemukiman warga Sukaraja kabupaten Sukabumi.
Tangkapan layar video gerombolan monyet turun ke pemukiman warga Sukaraja kabupaten Sukabumi. /Manaf Muhammad/

MEDIA PAKUAN - Peristiwa kawanan monyet ekor panjang yang menyerbu pemukiman di sejumlah kampung di Desa Sukamekar Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang terjadi belakangan ini menjadi keresahan masyarakat.

Pihak pemerintahan Desa Sukamekar telah meneruskan laporan keresahan warga soal adanya serbuan ratusan monyet kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Plt Kepala Resor Konservasi Wilayah VII Sukabumi Isep Mukti Miharja menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat.

 

Sebelum melakukan langkah lebih lanjut, pihak BKSDA akan terlebih dahulu melakukan kajian terkait dengan asal muasal kemunculan ratusan ekor monyet tersebut.

Baca Juga: Heboh Ratusan Monyet Ekor Panjang Serbu Pemukiman Sukabumi: Pertanian Warga Gagal Panen

"Kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak jadi ketika ada surat dari pak camat langsung koordinasi dengan pak camatnya kemudian kita cek lokasi dan kita berkoordinasi dengan beberapa instansi," kata Isep, Selasa 23 Mei 2023.

Dari kasus tersebut, dia menjelaskan, kemungkinan adanya perubahan perilaku pada kawanan monyet sehingga masuk ke pemukiman warga dan memakan hasil pertanian.

 

"Saya melihatnya dua sisi dulu pertama apakah monyet itu awalnya didatangkan orang atau memang dari dulu juga ada, nah informasi yang saya dapatkan dari orang perkebunan bahwa di situ memang ada habitat monyet. Nah dari dulu itu dari dulu kapan itu yang menjadi cerita," cetusnya.

Lebih lanjut, menurutnya ketika monyet memang hidup di antara hutan dan perkampungan, monyet dapat berubah perilakunya karena adanya perkebunan dan pertanian.

Baca Juga: UPDATE Dugaan Pengeroyokan terhadap Anak SD Sukabumi hingga Tewas : 15 Saksi Diperiksa Polisi

"Jadi di tengah tengah antara hutan dan kampung berarti kan tidak menggangu tapi sekarang dengan banyaknya para penggarap pertanian di perkebunan mungkin di antaranya itu menjadi mengubah perilaku si monyet itu," ujarnya.

 

Disinggung soal adanya dugaan overpopulasi monyet, Isep menuturkan hal itu perlu dibuktikan dengan data yang diperoleh dari tahun ke tahun.

"Jadi mengatakan overpopulasi itu tidak juga belum bisa mengatakan itu overpopulasi kecuali sudah ada kajiannya tahun demi tahun tahap demi tahap," ucapnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah