MEDIA PAKUAN - Kasus kematian bocah asal kecamatan Sukaraja kabupaten Sukabumi Jawa Barat usia 9 tahun berinisial MHD menyita perhatian banyak kalangan.
Kali ini Tenaga Psikolog Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Sukabumi Dikdik Hardy turut menanggapi kasus dugaan pengeroyokan di kalangan pelajar tersebut.
Menurut Dikdik, dalam kasus ini dia melihat adanya dugaan perundungan atau bullying di kalangan pelajar yang bisa jadi dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
"Perilaku pembully-an (perundungan) yang disertai kekerasan pada anak dimungkinkan karena lingkungan yang padat, lingkungan yang mentolerir kata-kata atau sikap yang kasar dan lemahnya fungsi kontrol dari pola asuh orang tua," ucapnya, Senin 22 Mei 2023.
Baca Juga: Tanggapi Bocah SD Sukabumi Tewas Dikeroyok Temannya, KPAI Sesalkan Kurangnya Pengawasan Pada Anak
Terkait penyebab korban enggan bercerita soal dugaan pengeroyokan, Dikdik menyebut, biasanya perundungan ini dilakukan tidak secara random, korban harus inferior dan pelaku biasanya merasa superior.
"Makanya ada korban yang tidak bercerita tentang pembully-an yang dialami karena takut efeknya akan lebih besar yang ia terima dari pelaku," ujarnya.