MEDIA PAKUAN-Penataan pedestrian Ahmad Yani Kota Sukabumi menuai protes dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora (FIAH) Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Mereka menganggap, pembangunan kawasan itu tidak selesai tepat waktu seperti yang dijanjikan Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Kekecewaan puluhan mahasiswa tersebut dituangkan dalam aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi usai berjalan kaki dari kampus UMMI, Kamis 23 Desember 2021.
Bukan hanya itu, Direktur BEM FIAH Universitas Muhammadiyah Sukabumi M. Bintang Rachmansyah mengatakan mereka juga mengkritisi beberapa pembangunan lain yang dianggap lamban tidak sesuai target penyelesaian seperti yang tertera dalam RPJMD.
"Pembangunan tersebut diantaranya jalur Pedestrian jalan Ahmad Yani, penataan Alun-alun terpadu, lapangan merdeka, pembenahan jalan di pasar pelita, pembangunan RSUD Al-Mulk, pembanguan jalan dan drainase, pembanguan pasar lembursitu," ucap bintang dalam orasinya.
Mereka juga menganggap lambannya pembangunan juga berdampak pada warga yang melintasi kawasan pusat Kota Sukabumi tersebut.
Terlebih menurutnya, merugikan pengusaha toko seperti pemasangan tray kabel disepanjang plafon toko-toko tanpa seizin pemilik toko dan PJU yang terlalu mepet ke emperan toko sehingga lahan menjadi sempit yang menyebabkan terjadinya kemacetan.
"Tak hanya itu pedagang kaki lima setelah di relokasi ke pasar degung, pasar dewi sartika, pasar kaum menimbulkan banyak keluhan atas relokasi tersebut," tandasnya.
Puluhan mahasiswa BEM FIAH Universitas Muhammadiyah Sukabumi merasa kecewa lantaran keluhan mereka tidak ditanggapi walikota Sukabumi.
Alhasil mereka membubarkan diri yang juga dikawal pasukan gabungan dari Polres Sukabumi Kota, Satpol PP, Damkar Kota Sukabumi.***