Wali Kota Sukabumi Janji Bantu Penataan Ponpes Dzikir Al Fath Jadi Lokasi Wisata Religi

- 30 September 2021, 20:51 WIB
Seni Ngagotong Lisung di Ponpes Dzikir Al Fath/ISTIMEWA
Seni Ngagotong Lisung di Ponpes Dzikir Al Fath/ISTIMEWA /
 
MEDIA PAKUAN-Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi terkesan dengan keragaman budaya yang dihasilkan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi.
 
Hebatnya, seni yang digagas oleh KH Fajar Laksana yang juga pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath tersebut sudah mendunia.
 
Bukan hanya itu, dalam kunjungannya ke Ponpes Dzikir Al Fath dan Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi, Achmad Fahmi bersama peserta pelatihan pariwisata yang diboyong Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disuguhkan dengan penampilan Boles, Ngagotong Lisung Ngamuk, dan seni budaya pencak silat, Kamis 30 September 2021.
Ketika memasuki lingkungan Ponpes Dzikir Al Fath, Wali Kota Sukabumi langsung disambut dengan naik lisung yang digotong oleh para pendekar pencak silat Maung Bodas.
 
Selain itu, ia meresmikan toko souvenir Museum Prabu Siliwangi yang menjadi kelengkapan fasilitas pendukung untuk wisatawan mendapatkan cinderamata.
 
Museum Prabu Siliwangi termasuk Ponpes Dzikir Al Fath menurutnya lengkap akan fasilitas penunjang bagi wisatawan.
 
Ia menganggap, potensi wisata di Ponpes Dzikir Al Fath sangat kaya dan beragam mulai dari wisata agama, sejarah, hingga seni budaya.
 
"Tentunya kita bersyukur karena potensi wisata dan budaya di Kota Sukabumi ini sangat minim nah di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath ini justru kita malah mendapat potensi seni budaya yang ada jadi Insya Allah Ngagotong Lisung, Boles ini bukan satu-satunya yang dimiliki Al Fath ini," katanya kepada wartawan, Kamis 30 September 2021.
 
Fahmi sangat mendukung dijadikannya ponpes yang berlokasi di Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi itu menjadi lokasi wisata religi dan mendukung penataannya.
 
"Jadi kita harapkan nanti peran pemerintah daerah kita lakukan penataan kita akan lakukan promote sekaligus yang menjadikan Pondok Pesantren Dzikir Al Fath ini menjadi bagian dari wisata agama, wisata seni, wisata budaya kebanggaan kita semua," ujarnya.
Selain itu, dengan disahkannya Seni Ngagotong Lisung Ngamuk sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Fahmi sangat bangga karena merupakan satu satunya kesenian yang mewakili Kota Sukabumi.
 
Kemudian, dengan informasi undangan seni Boles (bola tangan api) dan Ngagotong Lisung yang merupakan ciri khas Museum Prabu Siliwangi ini akan tampil di Sakarya University, Turki dalam festival budaya internasional, Achmad Fahmi sangat mendukungnya.
 
"Tentu kita akan sangat mendukung akan sangat bangga dan ini akan menjadi bagian dari kita semua insyaallah akan sama sama kita dukung keberangkatannya," ujarnya.
 
KH Muhammad Fajar Laksana sangat senang dan berterima kasih atas kunjungan orang nomor satu di kota Sukabumi tersebut.
 
Dia berharap seni Boles dan Ngagotong Lisung dapat menjadi bahan promosi bagi Kota Sukabumi karena kesenian ini sudah banyak digemari warga mancanegara.
 
"Alhamdulillah hari ini kedatangan walikota berikut mempromosikan seni budaya Ngagotong Lisung dan Boles yang sudah ditetapkan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat menjadi warisan Budaya Tak Benda bahkan tadi kami sengaja memohon pak walikota untuk mengikuti semua atraksi seni budaya Ngagelis (Ngagotong Lisung) dan Boles ini dan itu menjadi sebuah produk promosi hasil dari Kota Sukabumi," ungkapnya kepada awak media.
 
"Insya Allah kita juga akan tampil di negara Turki bulan Desember ada festival budaya internasional khusus untuk Boles dan Ngagotong Lisung ini kita diundang Sakarya University dan otomatis video klip ini akan saya jadikan salah satu data informasi terlebih dahulu," ucap KH Fajar.
Dalam pengembangan potensi wisata di Kota Sukabumi ini, ia berharap pemerintah bisa segera merealisasikan pembangunan terminal pariwisata. Harapan ini seiring dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat ke Kota Sukabumi khususnya Museum Prabu Siliwangi.
 
"Yang pertama akses terutama akses masuk ke sini karena juga banyak rombongan bus yang tidak bisa masuk kami mohon untuk dibuat fasilitas terminal pariwisata sehingga datang ke sini tidak kesulitan itu yang paling pokok akses jalan yang paling pokok dan kami tadi bisik bisik supaya pak wali bangun tempat untuk tampilan," tandasnya.
 
KH Fajar Laksana juga sangat berterima kasih kepada pemerintah Kota Sukabumi karena kerap melibatkan Museum Prabu Siliwangi dalam pengembangan pariwisata di Kota Sukabumi.
 
"Kami hari ini pun mendapatkan pelatihan dari pemerintah Kota Sukabumi untuk pemandu wisata dan sebelumnya kami juga dibantu homestay oleh Pemda dan Hak Kekayaan Intelektualnya (Boles dan Ngagotong Lisung) dibantu oleh Pemda," katanya.***

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x