MEDIA PAKUAN - Susan Antela (31) Guru di SMA 1 Cisolok Kabupaten Sukabumi, mengalami gangguan pada penglihatan ya pasca di vaksin Covid-19.
Bahkan dia pun merasakan berat di kepalanya. Hingga harus berbaring lemah di tempat tidurnya.
Guru seni dan budaya itu, mengalami sakit setelah tiga minggu divaksin di Palabuhanratu.
"Dia mengalami beberapa gejala sakit setelah mengikuti suntik vaksin tahap dua," kata adik korban, Yayu Yuliari
Baca Juga: Pemerintah Sebut Munarman Teroris, Fadli Zon, Refly Harun: Indek Demokrasi Indonesia Tidak Baik
Baca Juga: Takut Diserang China Karena Alasan Ini, Australia Gelar Latihan Perang dengan AS
Yayu Yuliari mengatakan sakit yang diderita kalanya berawal ketika mengikuti program vaksin, Rabu 31 Maret 2021 lalu. "Dia divaksin kedua pada tangan sebelah kirinya," katanya.
Bahkan usai di vaksin, kata Yayu Yuliari, mengejutkan dari tangan bekas suntikan tersebut mengeluarkan darah terjadi setelah kurang lebih 30 manit disuntik vaksin.
"Dari tangan bekas suntikan vaksin ke 2 mengeluarkan darah yang cukup banyak," katanya.
Baca Juga: Seakan Belum Puas Jatuhkan Junta Militer Myanmar, Amerika Serikat Terus Jatuhkan Sanksi Keras
Dia mengatakan beberapa menit kemudian merasa pusing, mual dan lemas. Dia sempat istirahatkan dengan duduk d kursi tapi bukan membaik malah terasa sesak.
"Kemudian di baringkan oleh pihak puskesmas dan di periksa tekanan darah, kadar oksigen normal kata pihak puskesmas," katanya kembali.
Setelah itu, kata Yayu Yuliari, Susan mendapatkan perawatan dari pihak yang bersangkutan yang ada di lokasi. Namun keadaannya malah semakin parah.
Lalu yang bersangkutan dilarikan ke rumah sakit, kata Yayu Yuliari, terdekat untuk mendapatkan perawatan, akan tetapi pasien malah merasakan gejala lain yang semakin parah.
"Bilangnya ini si teteh nya panik coba di tenangkan tapi tidak bisa malah tangan seperti kaku dan penglihatan mulai remang-remang, bicara mulai ga jelas kemudian dipasang oksigen," katanya
Dia mengatakan Susan segera dibawa ke Palabuhanratu dengan ambulan puskesmas Cisolok langsung masuk IGD.
" Kurang lebih kemudian dilakukan cek lab darah dan CT scan, kemudian d rujuk k RSHS sampai kurang lebih pukul setengah 10 malam masuk igd RSHS," kata Yayu.
Dan sampai masih belum bisa normal kembali meski sempat dirawat kurang lebih tiga minggu di RSHS Bandung.
"Sampai sekarang bu susan belum normal kembali, dan hasil MRI pun kata dokternya, inipun sudah maksimal si ibu bisa sedikit bisa melihat dan bergerak," katanya
Terkait kejadian tersebut Kasi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Yayat membenarkan. Hanya saja kasus tersebut bukan diakibatkan karena vaksin.
" Akan tetapi ada penyakit bawaan yang mungkin diderita oleh yang bersangkutan. Bukan karena vaksin, tapi ada kelainan yang lain," katanya. ***