Seakan Belum Puas Jatuhkan Junta Militer Myanmar, Amerika Serikat Terus Jatuhkan Sanksi Keras

- 28 April 2021, 12:11 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membolehkan rakyatnya untuk tidak memakai masker jika sudah di vaksin
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membolehkan rakyatnya untuk tidak memakai masker jika sudah di vaksin /Reuters/Jonathan Ernst

MEDIA PAKUAN - Salah satu pejabat Amerika Serikat (AS) ingin pemerintahan Joe Biden terus jatuhkan sanksi kepada junta militer Myanmar.

Salah satu sanksi yang akan dijatuhkan Amerika Serikat yaitu menghabisi perusahaan BUMN yang dimiliki oleh Myanmar.

Anggota Senat dari Partai Demokrat Jeff Merkley dan senat dari Partai Republik Marco Rubio dan beberapa anggota senat lainnya menjatuhkan sanksi, sebab mereka tidak tahan melihat kekerasan junta militer Myanmar kepada demonstran.

Mereka menyampaikan pernyataan tersebut melalui sepucuk surat, yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri AS Antony dan Menteri Keuangan Janet Yellen.

Baca Juga: Gak Nyangka! Sejak Nagita Hamil, Raffi Ahmad Jadi Selalu Ingin Lakukan Hal IniBaca Juga: Mantap! Joe Biden: Orang Amerika Serikat Bisa Aman Keluar Tanpa Masker Jika Sudah di Vaksin Penuh

Para anggota senat ingin Biden memutus royalti dari bisnis mereka yaitu Chevron ke Myanmar Oil and Gas Enterpise (MOGE).

Menurut mereka, MOGE diduga sudah memberi bantuan kepada para pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing dan jenderal lainnya.

Sementera itu, sekelompok HAM terus mengecam beberapa perusahaan bidang energi, salah satunya Chevron untuk memutus hubungan dengan Myanmar.

Seperti yang diketahui sebelumnya, jumlah korban tewas akibat Junta Militer Myanmar yaitu sebanya 750 jiwa.***

Editor: Holis Sindy Sauri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x