Sempat Tertunda Lantaran Masalah Ini, J&J Kirim Vaksin Corona ke Eropa

- 21 April 2021, 15:05 WIB
ILUSTRASI/  Vaksin yang akan Kedaluwarsa
ILUSTRASI/ Vaksin yang akan Kedaluwarsa /PMJ NEWS

MEDIA PAKUAN-Setelah sempat tertunda, Johnson & Johnson (J&J) meluncurkan vaksin Covid-19 di Eropa. Langkah tersebut setelah regulator medis di kawasan itu menilai manfaat suntikan lebih besar daripada risiko pembekuan darah.

European Medicines Agency (EMA), yang merupakan regulator kesehatan Eropa merekomendasikan J&J untuk menambahkan peringatan tentang pembekuan darah langka dengan jumlah trombosit darah rendah ke label produk vaksin tersebut.
Baca Juga: Pelanggaran Kebebasan Beragama Meningkat Pesat, China dan Myanmar Terburuk di Dunia
Selain itu, EMA juga mengatakan, dalam label J&J tersebut harus tercantum manfaat suntikan satu dosis lebih besar daripada risikonya.

Sementara itu, saham J&J naik labih dari 2 persen.

Pada minggu lalu, penggunaan vaksin J&J sempat dihentikan oleh regulator AS setelah terdapat enam wanita mengalami pembekuan darah otak yang langka dikombinasikan dengan jumlah trombosit darah yang rendah. Hal tersebut membuat peluncuran vaksin tertunda di Eropa.

Sementara itu, hampir semua orang Amerika Serikat telah disuntik vaksin J&J.

J&J juga berjanji akan memperbaharui labelnya dengan menyantumkan peringatan risiko efek samping dan cara penanganannya jika menimbulkan efek lain.

Perusahaan vaksin J&J mengatakan akan mulai kembali pengiriman ke Uni Eropa, Norwegia dan Islandia, dan sedang bekerja untuk memulai kembali uji klinis.

"Ini peristiwa yang sangat langka. Kami berharap dengan membuat orang-orang sadar serta menerapkan pedoman diagnostik dan terapeutik yang jelas sehingga kami dapat memulihkan kepercayaan pada vaksin kami," kata Chief Scientific Officer J&J Paul Stoffels selama panggilan konferensi untuk membahas perusahaan dan pendapatan.

Sementara itu, pada hari Rabu, Belanda mengumumkan akan mulai menggunakan vaksin J&J.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat juga meninjau pembekuan darah langka yang dilaporkan pada orang yang mendapat suntikan.
Baca Juga: Amerika Serikat dan China Tidak Ada Apa-apanya, Inilah Keunggulan Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain
"Hasil dari tinjauan vaksin penting untuk upaya vaksinasi global secara keseluruhan, mengingat vaksin J&J tidak memiliki persyaratan penyimpanan dingin yang ekstrim dari vaksin mRNA," kata analis Edward Jones Ashtyn Evans, mengacu pada vaksin dari Moderna Inc dan Pfizer Inc dengan mitra BioNTech SE.

Selain itu, masalah pembekuan darah yang serupa juga ditemukan pada penggunaan vaksin Covid 19 AstraZeneca, yang diharapkan dapat digunakan secara luas secara global.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x