Tunduk Lesu Belasan Pelajar di Kantor Polisi Usai Tawuran Berdarah di Cireunghas Sukabumi

6 Februari 2024, 17:34 WIB
Belasan pelajar yang terlibat tawuran berdarah di Cireunghas Sukabumi saat tertunduk lesu di kantor polisi. /Manaf Muhammad/Istimewa

 





MEDIA PAKUAN - Pasca tawuran berdarah di Kampung Gunung Goong, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, polisi memfasilitasi untuk melakukan pertemuan dan rekonsiliasi antara para pelaku tawuran, orang tuanya, serta pihak sekolah.

Bertempat di Mapolsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota, para pelajar dan alumni tertunduk lesu di hadapan orang tuanya. Kapolsek Cireunghas IPDA Hendrayana mengatakan, sejauh ini ada 12 pelajar dan alumni yang diamankan.

Sebanyak tiga orang masih berstatus buronan, sedangkan satu orang alumni berinisial R terkapar di Rumah Sakit Hermina, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi akibat mengalami kritis usai terluka serius pada bagian kepalanya.

"Kasus tawuran anak sekolah di Cireunghas sampai saat ini masih berproses penyidikan terus kita juga masih melakukan pengejaran terhadap 3 orang yang diduga sebagai eksekutor terus untuk rekonsiliasinya kita juga mengumpulkan nih pihak sekolah," kata Hendra, Selasa 6 Februari 2024.

Baca Juga: Imbas Tawuran Pelajar dan Alumni SMP di Sukabumi, Predikat Kabupaten Layak Anak Kini Tercoreng

"Kita kumpulkan agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali. Pihak orang tuanya kita panggil, terus anak-anak yang terlibat sudah kita pertemukan nih supaya mereka bisa lebih akrab jadi tidak ada ego sekolahan ego-ego yang lain," ujarnya.

Para pelaku tawuran saat ini masih dilakukan proses pemeriksaan di Mapolsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota, sambil menunggu polisi menangkap tiga pelaku yang masih jadi buronan.

"Tidak ditahan sih kita lihat perkembangannya. Karena kan tidak semua pelaku ditahan apabila yang bersangkutan tidak melarikan diri tidak akan mengulangi perbuatannya, tidak akan merusak TKP," tuturnya.

Dia mengatakan, selain untuk unjuk kekuatan, tawuran pelajar dan alumni juga dilatarbelakangi karena ingin dijadikan konten di media sosial. "Ada yang dibuat konten ada juga memang ego pribadinya pajago jago sekolah untuk menunjukkan eksistensi dirinya," jelasnya.

Baca Juga: Tawuran Berdarah 3 SMP di Sukabumi, Belasan Pelajar dan Alumni Diringkus Polisi

Sementara itu Pembina siswa di salah satu sekolah SMP yang ada di wilayah Kecamatan Cireunghas, Rini Lastriana mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap pelajar yang bermasalah karena terlibat tawuran.

"Pasti itu kami akan mengadakan pembinaan khusus untuk anak yang empat ini dan juga untuk siswa siswa yang lainnya," ungkapnya di Sukabumi, Jawa Barat.***

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler