Jelang Idul Adha Pemkot Sukabumi Pastikan PMK dan LSD Aman, Riki Barata: Tidak Menular Boleh Dikonsumsi

26 Juni 2023, 17:04 WIB
Salah seorang tim DKP3 Kota Sukabumi sedang memeriksa hewan kurban //Foto Poppy St sopiah/

MEDIA PAKUAN - Jelang Hari Raya Idul Adha 2023, WaliKota Sukabumi Achmad Fahmi meninjau langsung lapak-lapak penjualan hewan kurban.

Wali Kota Sukabumi didampingi jajaran Dinas Ketahanan Pangan, pertanian, peternakan dan Perikanan (DKP3) kota untuk memastikan dan memeriksa kesehatan hewan kurban pada Idul Adha 1444 Hijriah, terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin diseses (LSD).

Dari hasil pemantauan di 131 titik, Achamad Fahmi mengatakan adanya hewan kurban
yang ditemukan terjangkit yakni, 4 sapi terkena virus LSD dan 10 sapi terserang PMK.

 

" Memang benar, sejak awal ada. Tapi semuanya sekarang sudah dalam penanganan DKP3,untuk menjelang Idul Adha kita sudah pantau beberapa titik dan lokasi, Alhamdulillah semua aman" tuturnya.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPK3 Kota Sukabumi drh. Riki Barata mengatakan virus LSD dan PMK, tidak menular pada manusia.

" Terkadang masih banyak masyarakat yang masih panik dengan penyakit tersebut, padahal ketika sudah sembuh boleh dikonsumsi dan dijadikan hewan kurban," katanya.

Namun, masyarakat juga harus tahu ciri-ciri hewan yang terkena LSD dan PMK agar ketika akan memilih hewan korban bisa mendikteksi sejak dini.

Baca Juga: Lem Memabukkan, Aksi Geng Motor di Sukabumi Diwaspadai, Andri Hamami: Bahan Memabukkan Diluar Psikotropika

Adapun ciri-ciri hewan yang terkena LSD antara lain pada tubuh terdapat banyak benjolan seperti cacar, sedangkan tanda-tanda PMK dapat teridentifikasi pada mulut dan kaki.

Gejala PMK yang paling terlihat jelas menyebabkan hewan mengalami demam tinggi disertai luka lepuh.

Gejala PMK pada sapi menyebabkan demam hingga 40-41 derajat celcius. Sapi juga mengalami luka lepuh di area lidah, bibir, mulut, gusi, selaput lendir pipi, langit-langit mulut, dan hidung.

Ciri PMK pada hewan berikutnya menyebabkan hipersalivasi. Hipersalivasi adalah kondisi air ludah (saliva) keluar sangat banyak.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Geng Motor Lakukan Live Streaming Instagram saat Bacok Warga Sukabumi

Hipersalivasi diduga terjadi karena virus penyebab PMK menginfeksi kelenjar ludah hewan.

Penyakit PMK dan LSD bisa sembuh dengan dengan cara vaksinasi, karantina, pengobatan.

Terkait vaksinasi, Riki mengatakan DPK3 Kota Sukabumi sudah mendapatkan bantuan 600 vaksin LSD dari pemerintah pusat.

Rencananya, vaksin ini tidak hanya diberikan bagi hewan kurban, namun seluruh hewan ternak lainnya. Penyuntikan baru dilakukan untuk bukan hewan kurban karena efektivitasnya 21 hari.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler