Alami 168 Kali Gempa, BPBD Sediakan Barak Pengungsian untuk Warga Sekitar Gunung Merapi

- 20 November 2020, 11:07 WIB
Helikopter jenis Dauphin yang disiagakan BNPB untuk aktivitas pemantauan erupsi Gunung Merapi.
Helikopter jenis Dauphin yang disiagakan BNPB untuk aktivitas pemantauan erupsi Gunung Merapi. /Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin

MEDIA PAKUAN - Mengingat ancaman Gunung Merapi yang sudah dalam level III atau SIAGA, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan sejumlah pengungsian yang berjarak 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Kondisi Gunung Merapi saat ini telah mengalami 168 kali Gempa pada Jumat, 20 November 2020

Diantaranya, 21 kali Gempa Guguran, 16 kali Gempa Hembusan, 117 kali Gempa Hybrid, 14 kali Vulkanik Dangkal.

Baca Juga: Antisipasi Gunung Merapi Yogyakarta, Kepala BNPB Lakukan Mitigasi Bencana

Kepala Seksi Mitigasi Bencana, Joko Lelono mengatakan bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta telah disediakan 12 barak pengungsian untuk masyarakat sekitar gunung merapi.

"Saat ini 12 barak pengungsian dengan radius lebih dari 10 km tersebut sudah siap digunakan, sehingga jika ada peningkatan aktivitas Merapi dan BPPTKG memberikan rekomendasi warga harus mengungsi, semua sudah siap," ujarnya, Jumat 20 November 2020.

12 barak yang telah disiapkan tersebut diantaranya, Barak Gayam, Barak Kiaran, Barak Plosokerep, Barak Purwobinangun, Barak Girikerto, Barak Pondokrejo, Barak Umbulmartani, dan Barak Tirtomartani.

Baca Juga: Gempa Guguran hingga Vul Dangkal Terjadi, Gunung Merapi Tunjukan Keaktifannya!

Joko menjelaskan, bagi pengungsian warga yang tinggal didalam kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi akan dilakukan setelah mendapat intruksi dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Perintah pengungsian satu komando oleh Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD atas rekomendasi dari BPPTKG. Saat ini warga yang sudah diungsikan merupakan kelompok rentan dari wilayah yang rawan bencana erupsi sesuai rekomendasi," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa BPBD telah memiliki data warga kawasan rawan bencana erupsi Merapi atau KRB III Merapi.

Baca Juga: Lakukan Mitigasi Bencana Potensi Gunung Merapi, BNPB Ciptakan Aplikasi 'CekPosisiMerapi'

"Data ini merupakan hasil survei langsung di lapangan, mulai dari wilayah barat hingga timur. Seperti di Turgo sudah ada, Ngandong juga sudah ada. Sedangkan untuk wilayah Kaliurang, kami belum melakukan pendataan karena kesulitan jejaring yang di sana," kata Joko.

"Nanti jika status naik menjadi awas, kami akan koordinasi dengan yang lain, akan kami fokuskan ke apa yang direkomendasikan BPPTKG," imbuhnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa nampak BPBD telah menyiapkan sejumlah relawan dan warga untuk mengungsi jika aktivitas Gunung Merapi meningkat.

Baca Juga: BPPTKG Sebut Ancaman Erupsi Gunung Merapi Telah Mencapai Level Siaga

"Kesiapsiagaan kami rasa saat ini sudah siap. Termasuk nanti jika wilayah rawan diperluas, apabila terjadi letusan, teman-teman relawan di bawah juga sudah siap. Namun, nanti diupayakan sebelum status Merapi naik menjadi awas, semua sudah diungsikan," katanya.

Joko menambahkan bahwa perangkat dalam sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) bencana semuanya dalam kondisi baik.

"Ada satu sensor angin, curah hujan, kelembaban, dan khusus Merapi ada 35 EWS di sepanjang Sungai Gendol yakni di Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen, Banjarsari, Bronnggang, Morangan dan Ngerdi," katanya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: YouTube BPBD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah