Network
MEDIA PAKUAN - Musim haji adalah momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, ketika jutaan jamaah berkumpul di Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah yang suci dan mendalam.
Namun, di tengah semangat spiritual dan kebersamaan ini, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Terutama oleh jamaah haji manula: serangan panas yang mematikan.
Setiap tahun, ribuan jamaah haji yang telah lanjut usia melakukan perjalanan ke Mekkah untuk menjalankan ibadah haji.
Namun, kondisi panas yang ekstrem di wilayah ini dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan mereka.
Suhu yang mencapai puncaknya di atas 40 derajat Celsius dapat menyebabkan dehidrasi, kelelahan panas, dan bahkan menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa.
Baca Juga: Video Pertama Kalinya Joe Biden Akui Senjata AS Bunuh Warga Sipil Gaza, Hentikan Kirim Senjata
Dr. Fatima Ahmed, seorang dokter yang berpraktik di Mekkah, menjelaskan bahwa jamaah haji manula memiliki risiko yang lebih tinggi terkena dampak panas yang ekstrem.
"Tubuh kita cenderung mengalami penurunan kemampuan untuk mempertahankan suhu normal saat kita menua. Ini membuat jamaah haji manula lebih rentan terhadap dehidrasi dan kelelahan panas selama musim haji," ujarnya.
Sebagai tanggapan atas ancaman ini, para pejabat haji telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang ditingkatkan.
