Network
MEDIA PAKUAN - Warga Negera Asing (WNA) asal Australia diduga menyediakan tempat kelas yoga bernuansa asusila di Ubud, Gianyar, Bali.
Andrew Irvine Barnes bersama satu orabng rekan perempuannya bernama Xia Lee membuka kelas yoga bernama "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat".
Acara yang mereka publikasikan dan sempat viral di media sosial itu di pasang tarif sebesar 600 dolar AS untuk setiap satu orang peserta.
Baca Juga: Mengapa 8 Maret ada Peringatan Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarahnya
Menanggapi keresahan masyarakat terkait "kelas orgasme" yang diselenggarakan dua orang WNA ini, Polisi memastikan acara tersebut batal dilaksanakan.
Bareskrim Polri turun tangan melakukan langkah terkait berita viral di media sosial tentang yoga yang digelar warga negara asing di Bali itu.
"Kami pastikan kegiatan tersebut batal digelar," kata Kepala Bareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, dalam keterangan persnya, Senin 8 Maret 2021.
Baca Juga: Permalukan Liverpool di Kandang Sendiri, Fulham Tunjukan Mimpi Buruk The Reds
Agus mengatakan, pihak kepolisian telah melakukan tindakan berupa langkah antisipasi untuk penyelenggaraan kelas yoga asusila tersebut.
"Acara tersebut rencananya akan digelar pada tanggal 6 hingga 9 Maret 2021. Langkah-langkah yang telah dilakukan pihak kepolisian," ujarnya
Tindakan yang dilakukan, sambung Agus, mendatangi tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi terkait, termasuk penyelenggara dua WNA.
"Salah satu penyelenggara diketahui WN Australia bernama Andrew Barnes. Dia telah mengakui mengunggah informasi terkait acara tersebut di media sosial," terangnya.
Baca Juga: Terancam Ditinggalkan Mohamed Salah, Liverpool Siap Gandeng Penyerang PSG Kylian Mbappe
Setelah diperiksa dan merasa bahwa unggahannya tersebut tidak pantas dan bertentangan dengan budaya Bali, kemudian Andrew menghapus unggahan tersebut.
Lalu selanjutnya WNA asal Australia ini membatalkan booking-an hotel serta membatalkan rencana "Tantric Full Body Energy Orgasm Retreat".
"Yang penting Polri sudah mengantisipasi dan memprediksi terhadap masalah itu lalu dilakukan problem solver, jangan sampai menjadi masalah ke depan," pungkasnya.***
