Akibat Pandemi Corona, Sebanyak 29,12 Juta Orang Tak dapat Kerja

30 Januari 2021, 20:21 WIB
Menaker Ida Fauziyah /Dok/Kemnaker.go.id

MEDIA PAKUAN-Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk bagi perekonomian, termasuk ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, sekitar 29,12 juta orang penduduk usia kerja terdampak akibat pandemi Covid-19.

Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan pandemi ini, diperlukan kebijakan yang tepat untuk menanggulangi dampak dari pandemi ini di sektor ketenagakerjaan.

"Pembangunan SDM khususnya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi untuk peningkatan kompetensi dinilai sangat tepat saat ini karena saat ini perlindungan terbaik bagi angkatan kerja baru dan para pekerja adalah perlindungan skill (kompetensi)," ungkapnya.

Baca Juga: Wabah Pandemi Covid-19 Makin Meningkat, KONI Rencanakan PON XX 2021 Papua Digelar Tanpa Penonton

Dia menjelaskan usai acara penandatanganan MoU antara Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan Ditjen Binalattas dengan mitra, asosiasi/industri di BBPLK Medan.

Dilansir dari Antara, Menteri Ketenagakerjaan mengatakan, setiap pekerja harus punya skill dan tersertifikasi. Skill juga harus bisa diperbaharui secara terus menerus agar bisa mengikuti perubahan karakter pekerjaan yang  cepat.

Sementara skill, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus menerus baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru.

"Dengan banyaknya SDM yang kompeten, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan. kesejahteraan usai pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga: Siaga Banjir di 27 Provinsi! BMKG Minta Warga Waspada, BPBD: Berbagi Info Gunakan Aplikasi IPetaBencana.id

Menaker mengingatkan, pemerintah menyadari seluruh program yang disiapkan tidak akan berjalan baik, bila tidak berkolaborasi dan bersinergi dengan para pemangku kepentingan, khususnya dari dunia usaha dan dunia Industri (DUDI).

Dudi, katanya, sebagai penyerap tenaga kerja memiliki peran besar dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan agar proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.***

 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler