Menguak Proyek Kanal Ben Gurion, Geopolitik dan Ambisi Ekonomi di Tengah Konflik di Palestina

- 24 November 2023, 16:59 WIB
Israel Bak "Macan Ompong" Usai Disemprot Dubes China di PBB Soal Konflik di Gaza
Israel Bak "Macan Ompong" Usai Disemprot Dubes China di PBB Soal Konflik di Gaza /pixabay.com/

 
MEDIA PAKUAN- Dalam masa konflik selama 48 hari di Al Aqsa, gencatan senjata sementara memberikan waktu istirahat singkat.
 
Spekulasi muncul mengenai motif Israel, dengan fokus pada keterkaitan yang diduga antara bombardir brutal di Gaza dan proyek kontroversial - Kanal Ben Gurion.

Megaproyek ini, dinamai sesuai dengan David Ben Gurion, bapak pendiri dan Perdana Menteri pertama Israel, diduga menjadi langkah strategis dengan implikasi yang kompleks.
 
Baca Juga: Iming-iming Dapat Uang Rp50 Juta, Pria Manula Nekat Selundupkan Sabu-sabu di Bandara Sultan Syarif Kasim

David Ben Gurion: Arsitek Kontroversi

Kanal ini diambil nama dari David Ben Gurion, seorang pemimpin Zionis terkemuka dan tokoh kunci dalam sejarah awal Israel. Sebagai Perdana Menteri pertama, ia menyetujui Deklarasi Kemerdekaan pada tahun 1948.

Namun, warisannya terbayangi oleh tuduhan kepemimpinan yang keras, termasuk perintah untuk mengusir warga Palestina secara massal dari tanah mereka dan memfasilitasi masuknya imigran Yahudi ke Palestina.

Kanal Ben Gurion: Penantang Terusan Suez dan Keuntungan Ekonomi untuk Israel

Proyek kanal ambisius ini, dirancang untuk menyaingi Terusan Suez di Mesir, bertujuan untuk memanfaatkan gangguan yang dihadapi oleh terusan tersebut.
 
Baca Juga: Diduga jadi Korban Penyelundupan Orang, 4 WNA Bangladesh Diperiksa Imigrasi Sukabumi

Dengan panjang diperkirakan 292,2 km, melebihi Terusan Suez yang sepanjang 193,3 km, Kanal Ben Gurion diposisikan sebagai aset ekonomi strategis.

Proyek ini, awalnya direncanakan pada tahun 1963 tetapi baru diungkap kepada publik pada tahun 1993, dijadwalkan dimulai pada Juni 2021 dengan biaya proyek yang diperkirakan antara 16 miliar hingga 55 miliar dolar.

Motivasi Ekonomi dan Iri Terusan Suez

Pendorong utama di balik konsepsi kanal ini adalah iri terhadap pendapatan Mesir dari Terusan Suez, yang mencapai 9,4 miliar dolar pada 30 Juni 2023.

Daya tarik ekonomi bagi Israel terletak pada pengalihan rute perdagangan dari Eropa, Asia, dan Timur Tengah melalui wilayahnya, menciptakan keuntungan ekonomi yang substansial.
 
Baca Juga: Terpeleset Mandi Disungai, Warga Citepus Ditemukan Menjadi Mayat, Maruly: Tim Gabungan Lakukan Penyelidikan

Hamas sebagai Ancaman terhadap Proyek Kanal Ben Gurion

Gaza, yang dilalui oleh kanal yang diusulkan, menjadi titik perhatian konflik. Israel, enggan berbagi pendapatan kanal dengan ekonomi Palestina, diduga menggunakan bombardir Gaza sebagai cara untuk menguasai wilayah tersebut.

Keberadaan Hamas menambah kompleksitas, karena kelompok tersebut dapat menjadi ancaman serius terhadap keamanan dan fungsionalitas kanal jika proyek tersebut terwujud.
 
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Firli Bahuri Lakukan Perlawanan: Wakil Ketua Depankan Asas Praduga Tak Bersalah

Di tengah gencatan senjata, lanskap geopolitik seputar Proyek Kanal Ben Gurion tetap tegang, dengan pertanyaan yang masih menggantung tentang dampak potensialnya terhadap stabilitas regional dan dinamika rumit antara Israel dan Palestina.***
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: Amanpalestin.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x