MEDIA PAKUAN - Keputusan genjatan senjata ternyata tidal disetujui seluruh kabinet Benyamin Netanyahu. Bahkan keputusan tersenut menuai pro dan kontra.
Meskipun anggota kabinet mayoritas menyetujui, tapi segelintir anggota kabinet yang kini berkuasa menolak. Terutama dari anggota garis keras.
Bahkan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengusulkan Undang-undang yang berisikan agar tahanan warga Palestina diberlakulan hukuman mati. Sehingga dia menunjukkan penolakannya terhadap jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.
Mereka berdalih upaya genjatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas dan merugikan negaranya sendiri.
"Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme... hal ini tidak akan terjadi," katanya.
Bahkan dia seraya bersumpah bahwa Israel akan "berjuang sampai pertempuran ini dimenangkannya".
Sekutu Israel, Amerika Serikat, juga keberatan dengan gencatan senjata.
"Kami tidak percaya gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby, seraya menambahkan bahwa "jeda" untuk memasukkan bantuan ke Gaza harus dipertimbangkan.