Pemilu 2022 Mendatang, Waspada Politik Identitas , KapolriJenderal Listyo Sigit Prabowo: Libatkan Tokoh Agama

- 8 Agustus 2022, 18:47 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo waspadai politik identitas pada Pemilu 2022 mendatang
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo waspadai politik identitas pada Pemilu 2022 mendatang /tribaratanews.polri.go.id
 
MEDIA PAKUAN - Potensi munculnya politik identitas pada Pemilu 2024 diwaspadai oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
 
Listyo menilai politik identitas tidak boleh terulang kembali seperti pemilu pada tahun tahun sebelumnya terutama 2019.
 
Antisipasi adanya politik identitas, dilakukan oleh Kapolri sebagai upaya mencegah perpecahan yang akan terjadi di masyarakat.
 
 
"Indonesia sudah masuk tahun politik. Jadi, saya tentunya harus dalam posisi selalu mengingatkan bahwa di tahun 2019, tanpa kita sadari politik identitas terjadi, sehingga menyebabkan perpecahan," jelas Kapolri Listyo dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
 
"Tentunya di 2024 (Pemilu 2024) ini kita jaga masyarakat agar tidak terpengaruh, terpecah karena adanya politik identitas," ungkapnya.
 
 
Kapolri sejak jauh-jauh hari memperingatkan akan bahayanya politik identitas, sehingga isu ini menjadi fokus utamanya dalam menyambut tahun politik.
 
"Bagaimana masyarakat kita yang terkenal toleran, gotong royongnya bagus saat ini berubah. Misalnya, memilih Presiden, berbeda dengan tetangga yang tadinya setiap hari bersapa saat ini mungkin tidak mau," ujarnya.
 
Listyo Sigit menggarisbawahi, pada tahun 2019 suhu politik di Indonesia begitu panas ketika politik identitas dikedepankan.
 
 
Maka dari itu, Kapolri akan melibatkan unsur tokoh agama dalam upaya mencegah hal tersebut kembali terjadi.
 
"Saya tekankan dan tentunya saya punya iktikad tidak akan bisa maksimal selain dibantu ulama. 2024 kita jaga masyarakat agar tidak terpengaruh, terpecah karena adanya politik identitas," pungkasnya.
 
Kapolri juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih kritis dalam menyambut tahun politik agar dapat menghindari isu yang dapat memecah belah bangsa.
 
 
"Jangan sekali kita biarkan ada yang membuat terpecah belah, SARA, ujaran kebencian, hoaks. Itu tidak boleh terjadi lagi. Tugas kita mengingatkan. Jika ada yang masuk ke telepon seluler (hoaks), kita hapus," katanya.
 
Dalam mencegah terjadinya perpecahan karena politik identitas, Kapolri meminta seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam menjaga stabilitas keamanan termasuk menangkal hoaks.
 
 
Sebagaimana diketahui, sejauh ini pemilu 2024 sudah dibuka pendaftaran partai yang akan menjadi peserta. Di tahun 2024, pemilu bukan hanya sebatas Pilpres, namun juga ada pileg, dan pilkada.***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.pmjnews.com/article/detail/45366/kapolri-ingatka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah