Setelah China Kesal, Kim Jong Un Marah atas Kunjungan Politik Nancy Pelosi: Kritisi Kebijakan Nuklir

- 4 Agustus 2022, 19:58 WIB
China mengepung Taiwan setelah lawatan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
China mengepung Taiwan setelah lawatan Ketua DPR AS Nancy Pelosi. /Reuters/


MEDIA PAKUAN - Safari politik yang dilakukan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi ke sejumlah negara Asia turut menyulut emosi Pimpinan Korea Utara, Kim Jong Un.

Setelah China dibuatnya kesal, kini Nancy Pelosi menyenggol kebijakan Korea Utara soal nuklir.

Awalnya Nancy Pelosi mengunjungi Korea Selatan untuk bertemu Ketua Majelis Nasional Kim Jin-pyo di Seoul, Kamis, 4 Agustus 2022.
 
Baca Juga: Tidak Bisa Tidur karena Layani Majikan Setiap Hari, TKW Indonesia Ini Ceritakan Pengalaman Kerja di Taiwan

Pelosi telah menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak Rabu malam, 3 Agustus waktu setempat, setelah mengunjungi Taiwan barang sejenak.

Dalam pertemuan itu, Nancy Pelosi menyatakan keberpihakannya pada Korea Selatan dari serangan Korea Utara hingga mencapai denuklirisasi.

Pelosi menilai ancaman rudal dan nuklir yang digencarkan Korea Utara hanya memperkeruh suasana.
 
Baca Juga: Laksanakan Ibadah Umroh di Tanah Suci, Dukun Ini Alami Hal Tidak Terduga Ketika di Madinah

Sebelum bertemu dengan Kim Jin-pyo, Nancy Pelosi lebih dulu melakukan pertemuan dengan pejabat kedutaan besar AS di Seoul.

Dalam pertemuan dengan Kim Jin-pyo, Nancy Pelosi membahas sejumlah agenda politik dan berencana menyambangi Area Keamanan Gabungan di dekat perbatasan antar-Korea.

Di area perbatasan itu, para pasukan elit tentara gabungan dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Korea Utara bersiaga untuk menjaga.
 
Baca Juga: Urus 3 Anak Majikan, TKW Indonesia Ini Ceritakan Tidak Dibayar Sedikit pun di Taiwan

Kunjungannya ke area perbatasan itu akan menjadikannya sebagai petinggi AS kedua yang datang ke sana setelah terakhir kali dilakukan oleh mantan Presiden Donald Trump yang menemui Kim Jong Un pada 2019 silam.

Atas kunjungan Pelosi ke area perbatasan itu, pimpinan Korea Utara Kim Jong Un langsung bereaksi dan tidak sudi atas kritikan dari Amerika Serikat terkait program nuklirnya.
 
Baca Juga: Bagaimana Nasib Orang Miskin di Arab Saudi? TKI Ini Beritahukan Hal yang Mengejutkan

Kim Jong Un berpendapat, hal itu merupakan suatu bentuk pelanggaran hak kedaulatan. Apalagi, menurutnya AS juga ancaman nuklir karena pabrik pengembangan nuklir yang mereka miliki juga harus diwaspadai.

"Kami tidak akan pernah mentolerir upaya apa pun oleh AS dan pasukan budaknya untuk menuduh negara kami tanpa alasan dan melanggar hak kedaulatan serta kepentingan nasional kami," ucap Kim Jong Un dilansir dari Reuters.
 
Baca Juga: Bikin Majikan Tertarik, TKW Indonesia Ini Berikan Tipsnya dari Pengalaman Kerjanya di Singapura

"Sungguh sebuah puncak ironi ketika AS menuduh 'ancaman nuklir' pada negara lain padahal faktanya merekalah gembong proliferasi nuklir," ujar Kim Jong Un.

Sebagaimana diketahui, dalam konferensi peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT), PBB menuding Korea Utara tengah memproyeksikan uji coba nuklir ketujuh sejak yang terakhir pada 2017.

Saat ini Korut juga tengah menguji coba rudal dengan teknologi tercepat  di dunia.
 
Baca Juga: Resiko Menjadi Sopir di Arab Saudi, TKI Ini Ceritakan Hal Tidak Terduga dengan Majikannya

Sementara itu Korea Utara sudah cepat cepat mengundurkan diri dari Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) sehingga tak ada yang dapat menghalangi Korut untuk membela diri.

Pekan lalu Kim Jong Un juga memberi ancaman untuk tak segan terjadinya bentrokan militer dengan AS untuk mengatur pencegah perang nuklirnya.**



Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x