AS Cemas, Pasca Rusia Kunjungi Iran, Lloyd Austin: Tidak Dukung Moskow di Ukraina

- 21 Juli 2022, 17:35 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu untuk pembicaraan di istana Saadabad di Teheran
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Iran Ebrahim Raisi, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu untuk pembicaraan di istana Saadabad di Teheran /Euro News/
 
MEDIA PAKUAN - Sehari setelah Iran musuh bandel AS secara terbuka menyatakan untuk membentuk kerja sama baru dengan Rusia. 
 
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, meminta Iran  agar tidak mendukung Rusia di Ukraina. Padahal kerjasama tersebut termasuk  kemungkinan pertukaran senjata.
 

Pada konferensi pers bersama Kepala Staf Gabungan (JCS) Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Mark Milley, di Washington.
 
Ia menyatakan mereka memikirkan pikir  ide yang sangat, sangat buruk. "Kami akan menyarankan Iran untuk tidak melakukan ini,” kata kepala Pentagon itu.

Saat media mempertanyakan upaya pencegahan yang akan dilakukan Washington, Austin tidak memberikan jawaban apapun.
 

Jenderal Milley juga menolak menjawab dengan, menyebutnya sebagai masalah kebijakan Washington.

Kemitraan antara Moskow dan Teheran merupakan sebuah pukulan telak bagi Joe Biden.
 
Terutama di tengah keputusasaan AS yang sedang membujuk Iran untuk mematuhi kesepakatan nuklir 2015.
 

Sebelumnya pada 18 Juli 2022, Penasihat Keamanan Nasional Biden Jake Sullivan mengatakan bahwa AS yakin Iran bersedia memasok Rusia hingga 100 drone tempur untuk digunakan di Ukraina.

Namun Perwakilan Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby mengatakan pihak Amerika tidak memiliki bukti bahwa Rusia dan Iran telah sepakat untuk memasok drone penyerang dan pengintai.
 
Baca Juga: China Tuduh AS Picu konflik Ukraina-Rusia, AS Ancam China Bila Memihak Moskow: Biaya Sangat Mahal

Duta Besar Rusia untuk Republik Islam Levan Dzhagarany menyatakan sehari sebelumnya bahwa kedua negara tidak memiliki masalah, tidak ada batasan mengenai kerja sama militer-teknis.

Amerika Serikat membuat klaim politik-militer yang agak berlebihan awal bulan ini bahwa Rusia diduga meminta Iran untuk menyediakan ratusan drone , termasuk drone serang.
 

Pada pertemuan dengan Vladimir Putin pada malam 19 Juli 2022, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Seyyid Ali Khamenei , mendukung tindakan Rusia di Ukraina.
 
Dia menyebut kebijakan ekspansionis NATO sebagai penyebab krisis di negara ini.***
 
 


Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.usnews.com/news/world-report/articles/


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x