Krisis Berkepanjangan di Ukraina, China Serukan Gencatan Senjata

- 21 Juli 2022, 14:45 WIB
China Serukan Gencatan Senjata di Ukraina
China Serukan Gencatan Senjata di Ukraina /REUTERS/Gleb Garanich.

MEDIA PAKUAN - China baru-baru ini menyerukan "gencetan senjata
segera" di Ukraina agar semua pihak dapat memulai kembali pembicaraan
mengenai pihak yang terlibat dalam konflik.

Duta Besar China untuk AS, Qin Gang mengatakan bahwa konflik yang
berlangsung di Ukraina menyebabkan "berbagai krisis", seperti
penurunan ekonomi global, masuknya migran ilegal dan kekurangan energi
dan makanan.

"Jadi yang diminta China adalah gencatan senjata segera, dimulainya
kembali pembicaraan damai. Semua pihak yang terlibat harus dilibatkan,
termasuk antara Rusia dan AS dan sekutu NATO-nya" ucap Qin pada Rabu,
20 Juli.

Baca Juga: Susul PSY, BTS Jungkook Jadi Solois K-Pop Pertama: Mampu Memetakan Lagu 3 Minggu Di Billboard's Hot 100

Qin meminta pihak Rusia dan Ukraina untuk "duduk, tenang untuk
menemukan jalan keluar dari dilema" yang akan didasarkan pada "prinsip
saling mengakomodasi kepentingan sah satu sama lain".

"Hanya dengan demikian kita dapat mencapai perdamaian dan kita dapat
memulihkan keamanan di Eropa" pendapat Qin.

Qin percaya bahwa pendapatnya tersebut dapat mengubah nasib dunia, dan
pendapatnya harus dihormati semua negara, karena permasalahan "dari
semua negara harus ditanggapi dengan serius".

Baca Juga: Polisi Gagalkan Penjualan Bayi Usia 8 Bulan dengan Harga 30 Juta di Jakarta Utara

Dua hari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba
menyatakan bahwa negoisasi damai dengan Moskow akan masuk akal jika
Rusia kalah di medan perang.

Sementara kepala kebijakan luar negeri Uni Soviet Eropa, Josep Borrel
menyatakan bahwa "perang ini akan dimenangkan di medan perang".

Dengan begitu Rusia dan Ukraina bisa menyelesaikan permasalahan damai
dengan mengakui kemenangan dan kekalahan dari medan perang yang
menjadi penentuan.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuduh AS dan sekutunya "bertaruh
pada perang yang berkelanjutan", dan tidak memberi kesempatan bagi
Kiev untuk "berbicara tentang atau mendiskusikan perdamaian".

Baca Juga: Didesak Pihak Keluarga, Polri akan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Pada awal perang di Ukraina yang terjadi pada akhir Februari, Moskow
dan Kiev sempat memulai pembicaraan damai, keduanya sempat mengadakan
putaran langsung di Belarus dan belum menyepakati perdamaian.

Kemudian pada akhir Maret lalu, delegasi dari Rusia dan Ukraina
mencoba bertemu kembali utnuk membahas permasalahan damai di Istanbul,
dan berakhir tanpa hasil.

Sejak pertemuan di akhir Maret, kedua belah pihak tidak melakukan
pembicaraan damai kembali.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x