Juru bicara Pentagon Letnan Komandan Angkatan Laut Tim Gorman, mengatakan departemen tidak dapat mengumpulkan data secara keseluruhan dari penerbangan yang direncanakan.
"Informasi yang dikumpulkan dari peristiwa ini akan memberikan catatan penting ," katanya.
Lockheed Martin mencoba mengembangkan senjata yang mampu terbang dengan kecepatan Mach 5 ke atas, untuk penggunaan kapal selam dan kapal permukaan namun mengalami kegagalan pada program Conventional Prompt Strike (CPS)
Sebelumnya pada Oktober 2021, kegagalan juga terjadi pada roket pendorong kendaraan luncur hipersonik selama tes di Kompleks Pelabuhan Luar Angkasa Pasifik di Kodiak, Alaska.
Pentagon optimis bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk meluncurkan kemampuan hipersonik ofensif sejak awal 2020-an.
Baca Juga: Beli Pertalite dan Solar Harus Menggunakan Aplikasi MyPertamina? 'Kendaraan Roda Dua Tidak Perlu Daftar'
AS berjuang untuk bersaing dengan China dan Rusia dalam pengembangan senjata hipersonik. Namun AS belum memiliki sistem modern dalam pelayanan.***
AS berjuang untuk bersaing dengan China dan Rusia dalam pengembangan senjata hipersonik. Namun AS belum memiliki sistem modern dalam pelayanan.***