Network
MEDIA PAKUAN - Militer AS melakukan uji coba prototipe rudal hipersonik Lockheed Martin yang terbang dengan kecepatan lima kali kecepatan suara.
Perusahan militer AS, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), mengumumkan bahwa ujicoba pada 5 April 2022, menandai ujicoba yang kedua untuk program Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) setelah uji coba September 2021 oleh Raytheon Technologies.
DARPA menyatakan ujicoba tersebut sebagai tonggak utama dalam program hipersonik, yang bertujuan untuk melakukan operasi militer dengan kecepatan lebih cepat dan dengan efektif dibandingkan dengan apa yang tersedia saat ini di militer AS.
Andrew Knoedler, manajer program HAWC DARPA mengatakan “Kami masih menganalisis data uji penerbangan, tetapi yakin bahwa kami akan memberikan Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS pilihan yang sangat baik untuk mendiversifikasi teknologi yang tersedia untuk misi masa depan mereka,” katanya.
Lockheed mencatat rudal mencapai ketinggian 65.000 kaki (hampir 19.812 meter), yang merupakan dua kali lipat ketinggian jelajah penerbangan komersial biasa.
John Clark, wakil presiden dan manajer umum Lockheed Martin Skunk Works, mengatakan Rudal itu akan mengatasi ancaman yang muncul dengan cepat di arena keamanan global," ujarnya.
Pendanaan proyek tersebut dibiayai oleh DARPA dan Angkatan Udara AS.
Raytheon dan Northrop Grumman membocorkan dana $200 juta dalam pendanaan untuk proyek tersebut pada 2019 , sementara Lockheed Martin menerima hampir $1 miliar pada 2018.***
