Rencana Uni Eropa, Timbun Gas hingga Pembagian Jatah hingga 2027: Antisipasi Impor Rusia Dihentikan

- 28 Mei 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi gas Rusia yang membludak
Ilustrasi gas Rusia yang membludak /
 
MEDIA PAKUAN - Komisi Eropa sedang mempersiapkan rencana tindakan jika impor gas Rusia ke negara-negara blok benar-benar dihentikan.
 
Komisaris Eropa untuk Energi , Kadri Simson, saat wawancara dengan Financial Times mengatakan Eropa dihadapkan pada situasi di mana setiap negara anggota UE dapat terputus dari pasokan.
 
 
Gazprom telah memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria dan Finlandia karena penolakan mereka untuk beralih ke mata uang rubel.

UE berpikir untuk membatasi harga gas dan penjatahan pasokan gas untuk perusahaan industri, yang menyumbang 27% dari konsumsi, untuk kepentingan rumah tangga.

Simson menjelaskan bahwa UE berusaha menimbun gas sebanyak mungkin untuk mengganti pasokan dari Rusia. 
 
 
 
 
Tahun ini UE akan menerima volume gas alam cair, dimana pengisian tangki bawah tanah akan dilakukan pada 25 Mei, tangki tersebut terisi  sebanyak 44%, dibandingkan dengan 36% pada tahun sebelumnya.

Komisaris Eropa menyebutnya hal tersebut layak dilakukan untuk mengganti dua pertiga dari impor gas Rusia dengan pasokan alternatif.
 
 
 
Sebelum krisis Ukraina,  Rusia memasok sebanyak 40% gas ke UE. Sekarang bagian ini telah turun menjadi 26% .
 
Uni Eropa telah menetapkan untuk mengurangi angka ini menjadi 13% pada akhir tahun

"Brussels berharap AS dan Norwegia bisa lebih banyak memasok gas, disisi lain pembicaraan dengan Mesir dan Israel diharapkan bisa mencapai kesepakatan bilateral pada musim panas. Kami berencana untuk melanjutkan dialog energi kami dengan Aljazair,” katanya.
 
 

Minggu lalu Komisi Eropa telah merencanakan persiapan dana €210  untuk menggantikan energi Rusia pada tahun 2027.
 
UE akan membuka atau memperluas kapasitas terminal LNG tetap untuk menampung 19 bcm per tahunnya.
 
Sebagai perbandingan, pada tahun 2021, Rusia memasok 155 miliar meter kubik gas ke Uni Eropa. ***
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: https://www.ft.com/content


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x