MEDIA PAKUAN - Ekonom Turki Erdal Karagel, mengatakan bahwa telah terjadi perpecahan di antara negara-negara Eropa, yang menyangkut masalah pasokan gas Rusia.
Uni Eropa berbeda pendapat tentang solusi masalah, ketergantungan pada gas alam Rusia sebesar 40 persen.
Negara Uni Eropa juga belum mengambil keputusan final terkait persyaratan Rusia untuk membayar pasokan energi dalam mata uang rubel.
Pada Rabu 11 Mei 2022, volume gas yang masuk ke Jerman melalui wilayah Ukraina ke Waidhaus menurun tajam hampir seperempat dibandingkan sebelumnya.
Kekurangan gas saat ini karena negara yang membeli gas harus membayar kompensasi dengan membagi gas, khususnya dari Norwegia dan Belanda.
Baca Juga: Marissya Icha Puji Kacamata Faisal Faisal, Adik Ipar vanessa Angel Malah Mempertanyakan Hal Ini
Deputi Duma Negara dari Krimea Mikhail Sheremet menuduh Kiev mencoba mengatur blokade gas Eropa dengan koordinasi AS.
Deputi Duma Negara dari Krimea Mikhail Sheremet menuduh Kiev mencoba mengatur blokade gas Eropa dengan koordinasi AS.
Baca Juga: Buntut Penyiraman Duta Besar, Pendukung Rusia di Finlandia Siram Bangunan Kedutaan Polandia
"Kyiv yang bertindak untuk kepentingan Amerika Serikat, berusaha untuk mengatur blokade gas negara-negara Eropa. Mereka secara terbuka memeras orang Eropa," katanya.
***