Network
MEDIA PAKUAN - Afganistan tengah berduka setelah terjadinya ledakan di Masjid di dekat kota Kunduz pada Jumat yang menewaskan puluhan orang.
Menurut keterangan Menteri Penerangan Zabihullah Mujahid ada sekitar 33 warga sipil tewas dan puluhan lainnya mengalami luka luka.
“Ledakan itu terjadi di sebuah masjid di distrik Imam Sahib di Kunduz yang menewaskan 33 warga sipil termasuk anak-anak,” tulis Zabihullah Mujahid di Twitter dengan menambahkan 43 orang lainnya terluka.
Baca Juga: Lampaui 61 Juta Pengikut Instagram, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Beri Ucapan Terimakasih
Baca Juga: Rusia Ajukan Proposal Perdamaian, Ukraina Malah Tak Peduli?
"Kami mengutuk kejahatan ini ... dan menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada para korban," sambungnya.
Menurut Mujahid ledakan yang terjadi di Masjid oleh pelaku erangan Kunduz sebagai “penghasut dan elemen jahat”.
Namun pelaku pemboman Masjid tersebut belum terungkap, akan tetapi ledakan tersebut terjadi setelah kelompok bersenjata ISIL (ISIS) mengguncang Afghanistan.
dikutip dari Al jazeera, ledakan terjadi pada Jumat adalah salah satu serangan terbesar sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
Taliban telah memerangi afiliasi ISIL yang dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan , yang terbukti menjadi tantangan keamanan yang sulit diatasi.
Pada Oktober, sebuah bom bunuh diri di sebuah masjid Syiah , juga di Kunduz, menewaskan sedikitnya 55 orang dan melukai banyak orang – sebuah serangan yang juga diklaim oleh ISIL.***
