MEDIA PAKUAN - Rusia menyatakan telah mengajukan proposal perdamaian pada Ukraina, namun belum ada jawaban apapun dari Ukraina dan dilaporkan bahwa Kiev tidak ingin bernegoisasi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa Ukraina menyampaikan tidak tertarik dengan solusi perdamaian dari Moskow.
Bahkan kabarnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky belum melihat apa pun isi dari proposal perdamaian Moskow.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan bahwa Ukraina menyampaikan tidak tertarik dengan solusi perdamaian dari Moskow.
Bahkan kabarnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky belum melihat apa pun isi dari proposal perdamaian Moskow.
Baca Juga: Menke Rusia Sebut Dunia Menderita dan Terkena Imbas Atas Sanksi yang Diterima Moskow
Lavrov mengaku merasa aneh dengan Kiev terlebih dengan pembantu Presiden Ukraina yang disebutnya menyarankan pada Ukraina untuk tidak membicarakan perdamaian ini.
Penasihat Presiden Ukraina, Alexey Arestovich mengungkapkan bahwa pembicaraan perdamaian keduanya akan dilakukan apabila Rusia tidak merebut Mariupol.
Sementara ajudan Zelensky, Mikhail Podolyak mengatakan bahwa tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembicaraan damai melalui jalur diplomatik secara langsung.
Lavrov mengaku merasa aneh dengan Kiev terlebih dengan pembantu Presiden Ukraina yang disebutnya menyarankan pada Ukraina untuk tidak membicarakan perdamaian ini.
Penasihat Presiden Ukraina, Alexey Arestovich mengungkapkan bahwa pembicaraan perdamaian keduanya akan dilakukan apabila Rusia tidak merebut Mariupol.
Sementara ajudan Zelensky, Mikhail Podolyak mengatakan bahwa tidak ada tanggal yang ditetapkan untuk melakukan pembicaraan damai melalui jalur diplomatik secara langsung.
Baca Juga: Desak Jenewa Hukum Israel! Otoritas Palestina Kirim Surat Terbuka: Pasca Kerusuhan di Yerusalem Timur
Sementara itu Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan bahwa pihaknya telah merebut semua wilayah yang berada di kota Mariupol, kecuali pabrik baja Azovstal.
Rusia memperhatikan pabrik baja Azovstal yang dijadikan benteng oleh 2.000 tentara Ukraina dan militan nasionalis, seperti batalyon neo-Nazi Azov.
Kelompok batalyon neo-Nazi Azov ini diketahui dijadikan salah satu penyebab Rusia melakukan invasi ke Ukraina, karena dianggap sebagai salah satu pelaku utama yang melakukan genosida terhadap warga Ukraina Timur
(Donbas). ***
Sementara itu Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan bahwa pihaknya telah merebut semua wilayah yang berada di kota Mariupol, kecuali pabrik baja Azovstal.
Rusia memperhatikan pabrik baja Azovstal yang dijadikan benteng oleh 2.000 tentara Ukraina dan militan nasionalis, seperti batalyon neo-Nazi Azov.
Kelompok batalyon neo-Nazi Azov ini diketahui dijadikan salah satu penyebab Rusia melakukan invasi ke Ukraina, karena dianggap sebagai salah satu pelaku utama yang melakukan genosida terhadap warga Ukraina Timur
(Donbas). ***