MEDIA PAKUAN - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Angkatan Bersenjata Rusia telah menemukan dokumen yang menjelaskan program bio-militer.
Bahkan Biolab dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan AS dan Jerman di Ukraina.
Baca Juga: Pasca Dievakuasi Tim SAR, Bayi Perempuan di Sukabumi Jalani Operasi Saraf: Sempat Terbenam Lumpur
Sejak 2013 Pemerintah Jerman telah menerapkan Program Keamanan Hayati Jerman (GBP) yang mencakup proyek kemitraan dengan lembaga pemerintah dan organisasi penelitian di negara-negara fokus.
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keras Polisi Israel, Serangan Warga Palestina Saat Shalat Subuh di Masjid Al-Aqsa
Program ini menjadi bagian Ukraina pada tahun 2014.
Beberapa institut yang terlibat Jerman diantaranya Institut Mikrobiologi Angkatan Bersenjata Jerman (Munich), Institut Friedrich Loeffler (Pulau Greifswald-Riems), Institut Pengobatan Tropis Bernhard Nocht (Hamburg) dan Institut Robert Koch (Berlin).
Institut Kedokteran Hewan Eksperimental dan Klinis di Kharkov telah menjadi Institut Mikrobiologi mitra utama Angkatan Bersenjata Jerman di Ukraina sejak 2016.
Kedua lembaga bekerja sama di bawah proyek Ukraina-Jerman berjudul Inisiatif Keamanan Biologis dan Pertahanan Biologis dalam Manajemen Risiko Zoonosis di Perbatasan Luar Uni Eropa.
Institute of Microbiology mengklaim dalam materinya bahwa proyek tersebut terkait dengan potensi ancaman permusuhan tanpa akhir di wilayah timur negara itu merujuk DPR dan LPR.
Militer Jerman telah lama menekan Ukraina mengadu domba mereka dengan republik Donbass.
Pakar keamanan biologis Ukraina selalu berpartisipasi dalam konferensi pertahanan hayati medis yang diadakan secara rutin oleh Institut Mikrobiologi Angkatan Bersenjata Jerman.
Institut Friedrich Loeffler Jerman bertanggung jawab atas pusat studi virus paling berbahaya dan infeksi zoonosis di Pulau Baltik Riems, kerja sama aktif dengan Institut Riset Negara Ukraina untuk Diagnostik Laboratorium dan Keahlian Sanitasi Hewan di Kiev.
Baca Juga: Kisah Spiritual Nyata Denny Cagur, Sedekah Rp 200.000 Dapat Rp 254 Juta: Kini Pelawak Kaya Raya
Institut Kontrol Ilmiah Negara untuk Bio-Teknologi dan Strain Mikroorganisme (Kiev) dan juga dengan Institut Kedokteran Hewan Eksperimental dan Klinis (Kharkov) yang bekerja sama secara paralel dengan Institut Mikrobiologi AFG.
Di Ukraina, Institut Friedrich Loeffler berfokus pada demam berdarah Krimea-Kongo. Ilmuwan Soviet menemukannya untuk pertama kalinya di wilayah Krimea Rusia pada tahun 1944.
Baca Juga: Tengah Istirahat, 4 Jiwa Termasuk Balita Tertimpa Longsor di Kota Sukabumi Saat Malam Hari
Baca Juga: 1 Keluarga di Kelurahan Gedong Panjang, Kota Sukabumi Tertimbun Tanah Longsor, Anak Balita Luka Serius
Institut Kedokteran Tropis Bernhard Nocht memusatkan kegiatannya berfokus pada demam yang sangat berbahaya Dengue, Chikungunya, West Nile dan Usutu dan lainnya
.
Jerman dengan sekutu Amerikanya yang membentuk jaringan setidaknya 30 laboratorium biologi di Ukraina. ***
Institut Kedokteran Tropis Bernhard Nocht memusatkan kegiatannya berfokus pada demam yang sangat berbahaya Dengue, Chikungunya, West Nile dan Usutu dan lainnya
.
Jerman dengan sekutu Amerikanya yang membentuk jaringan setidaknya 30 laboratorium biologi di Ukraina. ***