Siksa Tawanan Perang, Pasukan Khusus Rusia Tangkap Kelompok Radikal: Korban Sipil Juga Ditemukan

- 29 Maret 2022, 22:07 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada negosiator Rusia dan Ukraina sebelum pembicaraan tatap muka mereka di Istanbul, Turki, 29 Maret 2022.
Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara kepada negosiator Rusia dan Ukraina sebelum pembicaraan tatap muka mereka di Istanbul, Turki, 29 Maret 2022. / Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Kepresidenan Turki via Reuters/
 
MEDIA PAKUAN - Pasukan Khusus Rusia telah menangkap nasionalis Ukraina yang terlibat dalam menyiksa tawanan perang Rusia.

PBB juga telah menyerukan penyelidikan atas kejadian tersebut.
 
Komite Duma Negara, Vladimir Shamanov, mengatakan orang-orang yang menyiksa para tahanan itu tidak akan bisa bergembira lagi,  tiga hari setelah peristiwa itu, pasukan khusus kami menangkap bajingan ini," katanya.
 
 
 
 
"Tersangka yang melakukan kekejian tersebut adalah kelompok radikal dari penggemar klub sepak bola Kharkov Metalist," ungkapnya.
 
Sebelumnya sebuah video brutal oleh kelompok nasionalis Ukraina yang memperlakukan tawanan Rusia beredar di Internet yang memicu kemarahan publik. 
 
 
Rekaman tersebut memperlihatkan tawanan  prajurit Rusia ditembak dan dibiarkan tanpa bantuan medis, yang diduga terjadi di salah satu pangkalan nasionalis di dekat Kharkov.
 
 
Menurut informasi intelijen orang-orang fanatis berada di pinggiran desa Malaya Rogan dekat Kharkov, tempat batalyon Azov beroperasi.
 
 
Kepala Komite Investigasi, Kementerian Pertahanan Rusia, Alexander Bastrykin menyatakan akan menyeret semua yang bertanggung jawab atas penyiksaan tawanan perang dengan hukuman berat.
 
Dalam sebuah wawancara dengan RT, pakar militer Viktor Litovkin mencatat bahwa tindakan membantai tawanan perang dan warga sipil.
 
 
Kemudian  mempublikasikan kekejaman mereka di internet, memungkinkan orang-orang di seluruh dunia memahami apa yang dilakukan oleh tentara batalyon Azov Ukraina.
 
Bukan hanya kepada tentara, Batalyon Azov juga melakukan pembantaian kepada warga sipil. Pada 28 Maret, Komite Investigasi Federasi Rusia melakukan penyelidikan atas pembunuhan seorang wanita di Mariupol.
 
 
Militer Rusia menemukan mayatnya yang dimutilasi di ruang bawah tanah salah satu sekolah kota, tempat pangkalan militan. 
 
Setelah pemeriksaan, korban telah disiksa sebelum meninggal. Dan para pelaku membuat ukiran swastika di perutnya.
 
Mereka mengirim foto korban yang dimutilasi ke keluarga mereka. Mereka juga memposting hasil kekejaman mereka secara online.*** 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ria.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x