MEDIA PAKUAN - Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin memberi peringatan kepada AS dan negara Barat jika menginginkan serangannya terhadap Ukraina cepat berakhir.
Volodin mengungkapkan bahwa AS dan negara-negara barat harus berhenti memberi bantuan persenjataan dan tentara bayaran pada Ukraina.
Baca Juga: Harapkan Donatur, Bayi Kembar Siam Sukabumi Butuhkan Biaya Operasi Pemisahan: Dibutuhkan Rp1,6 Miliar
Menurut Volodin, AS dan negara-negara barat lebih baik fokus untuk memberikan bantuan kemanusiaan jika benar menginginkan perdamaian.
Menurut Volodin, AS dan negara-negara barat lebih baik fokus untuk memberikan bantuan kemanusiaan jika benar menginginkan perdamaian.
Baca Juga: Mendadak Sultan, Seorang TKW Asal Indonesia Raup Semua Kekayaan Majikannya hingga Miliaran
"Jika AS dan negara-negara Barat lainnya benar-benar menginginkan perdamaian, akan tepat bagi mereka untuk mengeluarkan uang untuk bantuan kemanusiaan kepada rakyat daripada untuk perlengkapan militer,"Ujarnya.
Kemudian ia juga melanjutkan bahwa PBB harus segera membuat keputusan dan menjatuhkan standar ganda.
Baca Juga: Dapat Pelayanan Khusus dari Majikan Sebelum Pulang Kampung, Beginilah Kisah TKI yang Jadi Sopir
Dengan menghentikan AS dan NATO untuk berhenti memasok senjata dan tentara bayaran pada Ukraina.
"Jika Anda ingin perdamaian ditegakkan sesegera mungkin, buat keputusan segera. Negara-negara AS dan NATO harus berhenti mengirim senjata dan tentara bayaran ke Ukraina,"Sambungnya.
Dengan menghentikan AS dan NATO untuk berhenti memasok senjata dan tentara bayaran pada Ukraina.
"Jika Anda ingin perdamaian ditegakkan sesegera mungkin, buat keputusan segera. Negara-negara AS dan NATO harus berhenti mengirim senjata dan tentara bayaran ke Ukraina,"Sambungnya.
Baca Juga: Begini Jadinya Memiliki Majikan yang Depresi, TKW: Mau Tidak Mau
Lebih lanjut Volodin menjabarkan dengan tegas, bahwa ketika Presiden AS dan NATO menyerukan perdamaian harus dimulai dengan diri sendiri.
Ketua Duma Negara Rusia itu juga mengatakan bahwa AS dan NATO yang harus disalahkan atas keterlambatannya upaya damai.
Lebih lanjut Volodin menjabarkan dengan tegas, bahwa ketika Presiden AS dan NATO menyerukan perdamaian harus dimulai dengan diri sendiri.
Ketua Duma Negara Rusia itu juga mengatakan bahwa AS dan NATO yang harus disalahkan atas keterlambatannya upaya damai.
Baca Juga: Di Depan Ka'bah Jamaah Wanita Berani Lakukan Hal Terlarang Ini, Beginilah Akibatnya
Karena ia menuturkan bahwa AS dan NATO tidak menginginkan Ukraina menjadi negara yang merdeka dan netral.***
Karena ia menuturkan bahwa AS dan NATO tidak menginginkan Ukraina menjadi negara yang merdeka dan netral.***