Analis Rusia Sebut Kepentingan Rakyat Ukraina Tidak Berarti Bagi AS dan Jerman

- 19 Maret 2022, 11:31 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Joe Biden
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Joe Biden /CHRISTOF STACHE/AFP
MEDIA PAKUAN - Analis hubungan internasional dan urusan Rusia, Gilbert Doctorow mengatakan bahwa Jerman akan mengikuti Washington untuk memperpanjang perang Ukraina-Rusia selama mungkin demi menimbulkan kerusakan ekonomi dan politik maksimum di Rusia dengan tujuan merubah rezim.
 
Ia menyebut bahwa pemerintah Jerman di bawah Kanselir Scholz lebih tunduk pada Washington daripada pemerintah Merkel.
 
Sementara itu, Doctorow berpendapat bahwa kepentingan dan kesejahteraan rakyat Ukraina tidak berarti apa-apa bagi Jerman dan Amerika Serikat. 
 

"Simpati kepada para pengungsi yang menderita dari Ukraina hanyalah sebagai kiasan, bagi Scholz, Ukraina hanyalah umpan meriam." ucapnya. 

Dari awal keinginan Ukraina bergabung dengan NATO tidak dapat ditindaklanjuti. Namun sebagai propaganda yang bertujuan menyebarkan pemikiran delusi di rezim Kiev bahwa mereka dapat menghadapi Rusia sesuka hati dan mengharapkan dukungan militer Barat.

Doctorow menyimpulkan janji-janji dan instalasi militer NATO yang didirikan di Ukraina adalah penyebab mendasar yang memotivasi Kremlin untuk bertindak secara militer untuk mengakhiri ancaman eksistensial yang muncul di perbatasan barat dayanya.

Sahra Wagenknecht, anggota Bundestag untuk Kaum Kiri, mengatakan bahwa Rusia telah lama memperingatkan Barat agar tidak menyediakan senjata ofensif kepada Ukraina dan mengintegrasikan negara itu ke dalam NATO.
 
Baca Juga: 4 Tuntutan Rusia ke Ukraina Putin ke Erdogan Melalui Telepon

Sahra memperingatkan keterlibatan NATO dalam konflik Ukraina akan berakhir dan Eropa menjadi medan perang nuklir.

Amerika Serikat berupaya mempertahankan supremasi globalnya. AS, di sisi lain, diuntungkan dari perpecahan di Eropa dan ketergantungan yang meningkat dari negara-negara Uni Eropa pada mereka.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Sputniknews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x